Malam harinya
Seperti yang Seokjin bilang jika mereka akan berkencan. Kini Jisoo tengah sibuk memilih pakaian. Semua isi lemarinya ia keluarkan. Baju ada dimana-mana memenuhi ranjangnya. Padahal gadis itu sudah mencoba lebih dari 5 jenis pakaian tapi ia tetap tidak menemukan yang cocok.
"Haiss... Harus berapa lama lagi aku menunggumu, hah?" Ucap Seokjin tiba-tiba sambil menyenderkan tubuhnya di pintu dan bersedekap dada.
"S-sejak kapak kau berada disitu?"
"Sudah sekitar 15 menit yang lalu, kau terlalu sibuk memilih pakaian sampai tidak menyadari kehadiran ku nona"
"Ck, kau tidak tau seberapa sulitnya memilih pakaian Seokjin"
"Cepatlah, aku akan menunggumu 5 menit lagi jika kau masih belum siap maka kencan kita batal"
"Berhenti membuat ku semakin gugup, lebih baik kau membantu memilih pakaian."
"Untuk apa? Kau kan lebih bagus tidak memakai pakaian."
"Sialan!"
Bugh!
Jisoo melempar bantalnya kearah Seokjin dan hanya dibalas tawa renyah oleh pria itu.
Setelah menunggu waktu cukup lama akhirnya Jisoo keluar mengenakan rok hitam mini dan sweater merah. Seokjin cukup terpesona dengan penampilan Jisoo, walaupun terlihat simple tapi juga memperlihatkan kesan sexy.
Sekitar hampir satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah basemen sebuah mall. Mall itu terlihat sudah tutup karna jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Seokjin berjalan masuk kedalam kegelapan basemen, walau Jisoo takut tapi dia tetap mengikutinya. Mereka berjalan semakin jauh ke dalam. Tidak bisa dipungkiri jika Jisoo merasa semakin takut, dia bahkan memegang erat ujung jaket yang dikenakan Seokjin.
"Apa kau takut?" Seokjin menarik tangan Jisoo lalu menggenggamnya erat.
"Sedikit"
"Tenang saja, aku disini."
Tak lama kemudian mereka menemukan tangga menurun dan hanya ada satu jalan itu saja disana.
"Hati-hati kita akan menuruni tangga"
Jisoo mengangguk pelan, walaupun dia masih merasa takut tapi dia juga merasa sedikit tenang karna ada Seokjin di sisi nya, dia yakin Seokjin akan menjaganya dan tidak akan melakukan sesuatu yang membahayakannya.
Diujung tangga bawah sana mereka menemukan sebuah pintu, dimana untuk membuka pintu tersebut mereka harus memasukkan sandi terlebih dahulu. Tiba-tiba muncul seseorang dari kegelapan berjalan kearah mereka. Jisoo langsung menyembunyikan dirinya dibelakang tubuh Seokjin.
"Oh, kau sudah datang" sapanya pelan. Ternyata dia seorang pria dan yang lebih mengejutkannya lagi ternyata pria itu dekat dengan Seokjin.
"Iya" balas Seokjin sambil melakukan tos kecil.
"Siapa itu yang kau bawa? Gadismu?".
Seokjin hanya membalasnya dengan kekehan dan anggukan kecil. Setelah bercakap ringan sesaat mereka akhirnya masuk kedalam ruangan itu bersama.
Jisoo terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Ternyata didalam begitu ramai. Ruangan itu seperti bar, terdapat meja untuk memesan minuman, beberapa sofa, dan ada juga tempat untuk dj. Benar-benar seperti bar pada umumnya hanya saja ini berada di ruangan yang sulit untuk dijangkau oleh orang-orang umum tapi anehnya tempat ini tetap ramai pengunjung.
"Ini sebuah bar?". Tanya Jisoo pada Seokjin
"Ya, bar sekaligus pasar gelap kami". Seokjin menjawab enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomanceJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...