"Aku bahkan menginginkan yang lebih dari itu sekarang."
Mendengar perkataan Jisoo yang barusan langsung membuat Seokjin gelap mata. Dia langsung menarik dagu Jisoo lalu mendaratkan ciuman basah nya disana. Tidak memberi lumatan lembut tapi Seokjin langsung berusaha membuka mulut Jisoo dan memasukkan lidahnya kedalam sana. Merasa tidak ada penolakan dari sang gadis Seokjin jadi semakin menjadi-jadi. Dia beranjak dari tempatnya kemudian mendorong tubuh Jisoo hingga menempel pada punggung sofa tanpa melepas ciumannya tersebut.
Sepuluh menit berlalu, Seokjin yang menyadari jika Jisoo sudah mulai kehabisan nafas pun melepaskan ciumannya. Jisoo terengah-engah dan langsung meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Sejenak tatapan mereka saling bertemu. Mata sayu Seokjin menatap lekat wajah Jisoo seolah bertanya haruskah mereka melanjutkan atau cukup sampai disini. Jisoo tidak tau apa itu, tapi dia menikmatinya, saat-saat yang dia habiskan bersama dengan Seokjin dia menikmatinya. Rasanya Jisoo enggan untuk berpisah dengan pria itu, apalagi setelah dia mengungkapkan perasaannya.
Dengan gerakan cepat Jisoo menarik wajah Seokjin lalu kembali menciumnya. Dia tidak bisa berfikir apapun, dia hanya ingin menikmati waktunya bersama dengan Seokjin sebanyak-banyaknya setelah hubungan mereka yang merenggang satu bulan kemarin.
Seokjin merasa senang bukan main. Padahal dia hampir saja mengurungkan niatnya karna keadaan Jisoo yang sedang mabuk sekarang, dia tidak ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan tapi Jisoo malah semakin memberinya lampu hijau. Seokjin mendorong tubuh Jisoo hingga telentang diatas sofa. Dia lalu membuka kaosnya sendiri dengan tergesa-gesa lalu melemparnya ke sembarang arah.
"Jangan salahkan aku, kau sendiri yang memulainya." ucap Seokjin sambil memposisikan dirinya diatas tubuh Jisoo.
Jisoo hanya memandang pria diatasnya itu dengan pandangan sayu, pikirannya benar-benar kosong, tubuhnya melemah seketika. Dia bahkan tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Seokjin ucapkan
"Nghh..." Jisoo melengguh ketika mendapati jika bibir Seokjin sedang bermain di lehernya. Sensasi geli dan juga sengatan listrik tiba-tiba terasa di titik tubuhnya yang disentuh oleh Seokjin. Jisoo membuka dan menutup matanya merasakan sensasi aneh yang belum pernah dia rasakan seumur hidup.
"Ohh!" Jisoo tersentak ketika merasa jika ada sesuatu yang menerobos masuk kedalam pusat tubuhnya.
Disamping mulutnya yang sedang sibuk menjelajahi tubuh bagian atas Jisoo, tangan kanan Seokjin bergerak menerobos masuk kedalam celana dalam Jisoo dan berusaha memasukkan dua jarinya kesana. Seokjin mengocoknya pelan lalu kemudian semakin cepat. Sensasi aneh lagi-lagi dirasakan oleh Jisoo, tubuhnya reflek menggeliat karna menerima rangsangan. Tangannya mencengkram erat kedua pundak Seokjin
"S-seok....jin Ahh... A-aku...." Jisoo mulai merancau tidak jelas sebelum akhirnya keluar cairan putih yang membasahi celana dalamnya
Seokjin menatap lekat wajah Jisoo yang kacau dan terengah-engah. Sebelum ia akhirnya membungkam bibir Jisoo dengan bibirnya lalu melakukan penyatuan
Lenguhan dan desahan saling bersautan di ruangan tersebut. Ditambah suara kulit yang saling bertabrakan menambah suasana panas malam itu. Malam itu menjadi malam penyatuan antara dua insan yang nantinya akan merubah hubungan mereka. Mereka melakukannya dengan sukarela tanpa ada paksaan. Entah sadar atau tidak keduanya saling menikmati pelepasan demi pelepasan. Menikmati kehangatan tubuh dari masing-masing.
Pagi harinya. Di kamar bernuansa biru cerah, terlihat dua insan yang masih berada di alam mimpi masing-masing. Tak ada cahaya matahari yang masuk sehingga tidak ada yang membuat tidur mereka terusik
Sekitar pukul 8 pagi akhirnya salah satu dari mereka menunjukkan tanda-tanda akan terbangun. Jisoo berusaha membuka matanya yang terasa berat pagi itu. Tidak hanya matanya kepalanya juga terasa sangat pening dan tubuhnya sakit semua. Walaupun begitu Jisoo tetap memaksa membuka matanya. Dia berusaha bangun sambil mengumpulkan kesadarannya sedikit demi sedikit
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomanceJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...