"namaku Jisoo, Jisoo Kim" Jisoo masih mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar
Seokjin terlihat cukup terkejut karna dari tadi dia tidak menanggapi uluran tangan Jisoo
"Hei, apa namaku seaneh itu sampai-sampai kau tidak mau menjabat tanganku tuan?" Jisoo menarik tangannya kembali lalu membuang mukanya
"B-bukan, bukan itu maksud ku hanya saja namamu... Jisoo Kim...? Kau bermarga 'Kim'? Apa kau orang Korea?" Seokjin cepat-cepat menjelaskan
"Ya, itu nama yang tertulis di kalung yang aku kenakan ketika eomma menemukan ku"
"Apa maksudmu menemukan mu?"
"Aku dibuang"
Hening. Seokjin merasa bersalah karena sudah bertanya
"Maaf, aku tidak bermaksud-"
"Tidak apa-apa lagipula yang memulainya duluan adalah aku, Tiba-tiba mengungkapkan identitas asliku kepadamu pasti kau sangat terkejut kan?" Jisoo terkekeh kecil diakhir kalimatnya. Mengingat jika dirinya tadi dengan enteng sekali mengungkapkan nama aslinya kepada Seokjin yang jelas-jelas bernotabe orang asing baginya. Entah kenapa itu terlontar begitu saja dari mulut Jisoo, dia tidak menyadarinya
"Sedikit. Aku hanya terkejut sedikit"
"Setidaknya aku bersyukur jika ada orang Korea lain disini"
"Hah? Maksudmu?" Jisoo langsung menatap ke arah Seokjin
"Aku juga sebenarnya keturunan Korea asli"
"Apa!?"
"SJ... Kepanjangan dari Seok Jin" kini gantian Seokjin yang mengulurkan tangannya
Jisoo menanggapi uluran tangan Seokjin walaupun dengan perasaan yang masih terkejut. Dunia benar-benar sempit, dia tidak menyangka dia akan bertemu dengan orang berdarah Korea asli di negara asing ini
"Dan dulu aku juga pernah tinggal di sebuah panti asuhan" lanjut Seokjin sambil melepaskan jabatan tangannya
"Lalu bagaimana kau bisa sampai kesini?"
"Yahh... Bisa dibilang aku merantau" Seokjin terkekeh pelan. "Kau sendiri?"
"Aku..? Sama sepertimu, hanya saja sebenarnya aku kesini untuk melanjutkan pendidikan tapi tiba-tiba saja beasiswa ku dicabut karna nilaiku yang turun dan aku tidak punya uang untuk membayar biaya kuliah jadi akhirnya aku menetap disini karena tidak bisa pulang kembali ke Korea"
"Sudah semester berapa?"
"Baru 2"
"Apa kau masih ingin untuk melanjutkan pendidikan mu?"
"Tentu saja, aku akan mencari uang yang banyak agar bisa kembali berkuliah dan mendapat pekerjaan yang baik"
Seokjin terdiam.
_dasar gadis polos, dia tidak tahu seberapa kejamnya dunia ini
Seokjin berkata seperti itu karna dia sudah merasakannya. Dia juga pernah memiliki impian seperti yang Jisoo rasakan sekarang, semangat menggebu-gebu untuk mencapai impian tersebut. Tetapi semua itu sudah sirna. Ketatnya persaingan antar pekerja dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan serta tututan ekonomi membuat Seokjin menjadi seperti ini. Menjadi seorang pencuri bukanlah keinginannya melainkan keterpaksaan untuk memenuhi tuntutan kehidupan.
Mereka melanjutkan berbincang-bincang ringan sampai waktu menjelang malam lalu berakhir dengan mereka pergi dan membersihkan diri masing-masing. Tanpa Seokjin sadari ternyata dia sudah melakukan satu kesalahan besar, yaitu dia melanggar aturanya sendiri. Pria itu tanpa sadar sudah memberitahukan sebagian identitas aslinya kepada Jisoo yang mungkin bisa saja membahayakannya kelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomanceJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...