Chapter 5_ Mengantar Pulang

201 31 3
                                    

"Kejahatan apa yang telah kau lakukan SJ!?"

"Apa kau benar-benar habis menguliti manusia tadi malam!?"

"Aku ingat tadi malam kau mengatakan jika tidak akan membiarkan identitasmu terbongkar, apa ini identitas mu yang sebenarnya?k-kau seorang psikopat!?" ucap Jisoo dengan nada bergetar diakhir kalimatnya

Jake yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. Baru kali ini dia menemukan wanita yang memiliki pemikiran se-konyol ini. Ayolah bahkan anak-anak TK pun tidak akan percaya jika kakaknya yang tampan dan menawan itu adalah seorang psikopat.

"Dasar wanita bodoh!" ucap Jake dalam benaknya lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kamar mandi

Berbeda dengan reaksi Jake, Seokjin malah menatap serius wajah Jisoo yang terlihat memucat dalam hitungan detik. Seokjin lantas mematikan kompornya lalu berjalan menghampiri Jisoo

"Tidak....jangan bergerak! Tetap disana! Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku!" ucap Jisoo

Seperti orang tuli Seokjin masih terus berjalan mendekat kearah Jisoo yang terlihat mulai bergetar ketakutan. Tepat ketika Seokjin sampai dihadapan Jisoo, Seokjin langsung saja memojokkan Jisoo didepan pintu kamar. Tak ingin Seokjin berbuat sesuatu yang menyakitinya Jisoo pun mencoba mendorong tubuh Seokjin agar menjauh dari hadapannya tapi usahanya sia-sia. Sekarang yang ada tangannya malah dicekal oleh Seokjin diatas kepalanya sendiri.

"Lepas!"

"Hei, dengar nona, aku rasa aku sudah terlalu baik kepadamu, jangan kira kau bisa melaporkanku dengan mudah ke polisi"

"Aku pastikan sebelum hal itu terjadi kau akan kehilangan mulut kecil mu ini" ancam Seokjin

"Aku tidak takut!" Jisoo berucap dengan lantang walau tubuhnya memberi respon bertolak belakang dengan ucapannya

"Oh ya?" Seokjin menarik dagu Jisoo untuk mendongak menatap kearahnya. Mengusap bibir bawah Jisoo dengan ekspresi yang sulit diartikan. Sejenak pandangan mata mereka bertemu. Jisoo dapat melihat samar-samar pria didepannya ini sedang tersenyum penuh arti. Bahaya, Jisoo merasa ada aura berbahaya didepannya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun, Seokjin sudah mengunci pergerakannya. Jisoo dapat dengan jelas merasakan perlahan-lahan hembusan nafas pria didepannya itu mulai mendekati wajahnya.

"Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang hari ini" ucap Seokjin tiba-tiba lalu ia melepaskan cengkeraman tangannya pada tangan Jisoo dan berbalik menuju dapur.

Jisoo tertegun. Apa dia salah mengartikan tadi? Bukankah beberapa detik lalu pria itu terlihat mengintimidasi dan menakutkan ? Kenapa sekarang dia jadi tenang dan terlihat tidak terjadi apa-apa seperti itu!?. Ini benar-benar aneh, bahkan yang lebih anehnya lagi jantung Jisoo seperti berhenti berdetak ketika Seokjin mengusap bibirnya dengan ibu jarinya. Jisoo lantas kembali masuk kedalam kamar, berusaha menyembunyikan wajahnya yang sekarang terasa sedikit panas.

Seokjin kembali melanjutkan kegiatan masaknya. Dia terlihat sedang melamunkan sesuatu namun tak lama kemudian lamunannya itu buyar ketika mendengar pintu kamar mandi terbuka. Jake dengan dengan keadaan rambut basah dan hanya mengenakan celana pendek berjalan menghampiri Seokjin.

"Kak, seragamku ada dikamar itu" eluh Jake pada sang kakak

"Lalu? sana ambil sendiri, jangan manja!" Seokjin berucap sambil mengaduk sup nya yang hampir matang tanpa mengalihkan pandangannya kepada Jake

"Cih! aku tidak sudi melihat wajah wanita itu" ucap Jake sambil bersedekap dada

"Jakeeeeee...." Seokjin memanggil nama adiknya dengan nada malas. Entah kenapa semakin kesini Jake terlihat semakin menyebalkan

Secret Mission (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang