Chapter 21_ Berbelanja

167 29 14
                                    

"Hahahaha lupakan tadi, aku hanya bercanda" Seokjin masih tertawa terbahak-bahak

_Sial! Hampir saja aku tergoda tadi

_aku akan membalasmu SJ

"Tapi SJ, bagaimana jika seandainya aku menjawab 'iya' tadi, apa yang akan kau lakukan?"

"Ha...?"

Jisoo melangkah mendekati Seokjin

"Ya... Aku menginginkannya" Jisoo sedikit berjinjit agar bisa berbisik di telinga Seokjin

Tawa Seokjin langsung terhenti. Pria itu mendadak diam dan tidak memberikan reaksi apapun

_kenapa dia tidak bereaksi?

"Ck, sudahlah" Jisoo yang merasa sedikit jengkel pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Seokjin. Namun baru selangkah tiba-tiba tangannya ditarik dari belakang

Duk

"Awss..." Jisoo sedikit meringis kesakitan karna punggungnya berbenturan dengan pagar balkon yang terbuat dari besi

"Baiklah, ayo kita lakukan" Seokjin menatap lekat wajah Jisoo. Dirinya berdiri didepan tubuh Jisoo dengan kedua tangannya yang menghimpit tubuh Jisoo ditengah

"Aku akan mengajarimu ciuman yang biasa orang-orang lakukan"

Glek

Jisoo menelan ludahnya kasar setelah Seokjin berbisik demikian ditelinganya

"H-hei a-aku hanya b-bercan-"

CUP!

Jisoo membelakkan matanya, dia tidak menyangka Seokjin akan senekat ini. Padahal mereka berdua sedang sama-sama sadar, tidak dipengaruhi oleh alkohol sedikit pun. Tak lama kemudian Seokjin mulai memberikan lumatan lembut disana yang membuat tubuh Jisoo langsung melemah. Jisoo masih sadar, dia sadar ini salah. Jisoo hendak mendorong tubuh Seokjin tapi tiba-tiba tangan pria itu memegang tengkuk kepalanya sehingga membuat ciuman mereka semakin dalam

_tidak, ini salah aku harus menghentikannya!

Duk Duk Duk

Jisoo memukul pelan pundak Seokjin namun pria itu dengan lancangnya malah mencoba memasukkan lidahnya ke mulut Jisoo tanpa memperdulikan pukulan dari sang gadis.

_I-ini benar-benar salah....

Jisoo berucap pasrah dalam hatinya, dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Jujur hatinya sangat senang karna akhirnya mereka bisa melakukan ciuman tapi pikirannya menolak jauh-jauh karna dia masih menyadari hubungan mereka yang hanya sebatas teman. Namun disamping hati dan pikirannya yang sedang beradu tanpa sadar Jisoo sudah mulai menikmati ciuman tersebut. Dia menutup matanya lalu membalas setiap lumatan yang diberikan Seokjin. Itu hanya refleks dari tubuhnya, dia tidak bisa mengendalikannya

Disela-sela ciuman panas mereka tiba-tiba Jisoo merasa jika tangan besar Seokjin mulai meraba memasuki kaosnya. Tangan besar itu bergerak menaikkan kaos Jisoo hingga pinggang rampingnya terekspos begitu saja. Jisoo langsung membuka matanya dan mendorong tubuh Seokjin. Dia tau dari awal ini sudah salah tapi akan lebih salah lagi jika mereka melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh sepasang 'teman'

"SEOKJIN CUKUP!! KAU.... KAU...... "Jisoo menatap tajam kearah Seokjin. Pria itu nampak terkejut dan penyesalan mulai terlihat dari raut wajahnya

"J-jisoo... aku...." Belum sempat Seokjin menjelaskan Jisoo sudah mengusirnya terlebih dahulu

"Pergi!"

Tanpa mengatakan apapun Seokjin langsung melenggang pergi begitu saja

Keesokan harinya. Jisoo benar-benar tidak bisa tertidur nyenyak setelah kejadian tadi malam. Mereka dengan sadar melakukan ciuman dan bahkan akan melakukan hal yang lebih jika seandainya Jisoo tidak tersadar lebih cepat. Seharusnya Jisoo merasa marah kepada Seokjin, dia sekarang jadi tahu sifat Seokjin sebenarnya. Semua pria itu sama saja, sama-sama mesum dan suka mengambil kesempatan dalam kesempitan tapi entah kenapa Jisoo malah tidak merasa marah. Setiap mengingat kejadian tadi malam dirinya malah salah tingkah sendiri. Perasaannya campur aduk. Dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak karna terbayang-bayang kejadian itu

Secret Mission (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang