~
~
~"S-seokjin berhenti sebentar, aku lelah."
Mendengar Jisoo yang mengeluh Seokjin langsung menghentikan langkahnya.
"Sebenarnya ada apa tadi? Kenapa kita tiba-tiba lari begini?."
"Penyusup, ada penyusup disana."
"Hah? Kau serius? Bagaimana bisa ada penyusup masuk? ."
"Entahlah aku tidak tahu. Jangan pikirkan itu lebih baik ayo kita pulang." Ucap Seokjin sambil berjongkok di depan Jisoo.
Jisoo mengernyit.
"Kau mau apa?."
"Bukankah kau bilang kau lelah? Jadi naiklah, aku akan menggendong mu."
"Apa kau yakin kau bisa SJ?."
"Jangan remehkan aku dan cepat naik."
Jisoo naik ke atas punggung Seokjin dengan ragu.
Setelah merasa jika Jisoo sudah benar-benar naik, Seokjin langsung berdiri dan melanjutkan perjalanan. Jisoo dengan nyaman meletakkan kepalanya diatas pundak Seokjin.
"Tidurlah jika kau masih mengantuk."
"Hoammm... Pukul berapa sekarang?."
"Setengah tiga pagi."
"Apa kita masih jauh?"
"Masih, seharusnya didepan sana ada halte bus tapi tidak mungkin ada bus lewat di jam segini."
"Jika kau merasa lelah turunkan saja aku Seokjin, aku tidak mau membuat mu semakin lelah."
"Tidak papa, Tidurlah saja."
"Umm.."
Tidak ada percakapan lagi setelahnya menandakan jika Jisoo sudah tertidur kembali. Suasana disekitar hening tapi tidak dengan pikiran Seokjin. Dia memikirkan siapa kira-kira yang sudah menyusup ke tempatnya, apa seorang polisi? Detektif? Agen? Atau ada pelanggannya yang berkhianat?. Semua kemungkinan dipikirkan oleh Seokjin tapi tetap saja ia tidak menemukan titik terangnya. Tidak mungkin ada pelanggan yang berkhianat, mereka sama-sama penjahat, tidak ada motif untuk berkhianat sedikit pun. Jika itu seorang detektif atau agen rahasia sedikit ada kemungkinan, tapi tetap saja mustahil karna keamanan disana ketat, sebenarnya laki-laki yang menyapa Seokjin di pintu masuk tadi adalah penjaga atau bisa dibilang bodyguard, mereka tidak hanya satu dan yang pasti mereka sudah mengenal siapa saja yang menjadi tamu tetap disana. Semua ini membuat kepala Seokjin pening.
Seokjin menghembuskan nafasnya kasar. Pikirannya buntu. Namun seketika ia dibuyarkan ketika teringat perkataan 'ayah' nya ditelfon beberapa hari yang lalu. Ayahnya bilang jika ada 5 pelanggan baru yang mendaftar dan mereka akan datang pada hari ini. Sungguh kebetulan yang tidak terduga. Tepat ketika hari dimana 5 pelanggan baru itu datang terjadi penyusupan. Ini adalah kemungkinan terdekat, pasti salah satu dari 5 orang itu adalah dalang di balik semua ini. Seokjin terus mengingat, siapa saja wajah asing yang di temui nya tadi. Satu nama terlintas dibenaknya.
"Daniel."
Ya, Seokjin sempat melihat siluet wajah Daniel menatap kearahnya ketika dia sedang bercumbu dengan Jisoo waktu itu. Seokjin adalah tangan kanan ayah nya, otomatis dia juga mengenal dan mengetahui siapa saja pelanggan tetap ayahnya tapi tidak ada nama Daniel di ingatannya. Apakah Daniel adalah salah satu dari 5 orang pelanggan baru itu? Tapi bagaimana bisa? Remaja bau kencur itu turun ke dunia gelap seperti ini? Bahkan Seokjin melarang Jake sering mengunjungi bar tersebut, tempat itu bagaikan surga dan neraka. Jika salah sedikit atau menyinggung orang-orang disana bisa sangat fatal akibatnya. Karna bila diingat lagi pelanggan disana bukanlah orang-orang biasa namun beberapa adalah mafia yang berkedok konglomerat.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomanceJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...