Chapter 25_ Kecurigaan

133 22 5
                                    

Jisoo dikejutkan dengan keberadaan Seokjin yang duduk di ruang tv nya sambil menatap nya tajam.

"Ada apa?." Jisoo berusaha bersikap tenang sambil berjalan kearah kekasih nya itu.

"Kau habis mandi lagi?." Bukannya menjawab Seokjin malah melempar pertanyaan kepada Jisoo karna melihat gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Aku hanya merasa sedikit berkeringat dan lengket. Yah.... Kita tau kan siapa yang bertanggung jawab membuat ku seperti ini." Jisoo memutar bola matanya malas. Sekarang dia merasa telah menang telak.

"Hahhh....." Seokjin menghembuskan nafas kasar. Pria itu menepuk tempat disampingnya, memberi kode kepada sang gadis agar ikut duduk disampingnya.

"Ada apa?" Tanya Jisoo sekali lagi setelah menempatkan diri disamping Seokjin.

"Ini aku membungkuskan mu beberapa lauk untuk makan siang, makanlah." Jisoo menerima kantong plastik yang diberikan Seokjin. Dia kemudian berjalan ke dapurnya, mengambil nasi lalu kembali duduk disamping Seokjin.

"Aku tau bukan itu yang ingin kau katakan sebenarnya. Aku akan bertanya sekali lagi, ada apa SJ?."

Seokjin terdiam sejenak sebelum akhirnya mulai meluapkan isi hatinya.

"Jake, anak itu... Entah kenapa rasanya semakin susah diatur."

"Ya... Para remaja memang seperti itu. Mereka labil dan cenderung keras kepala." Jisoo menanggapi seadanya.

"Tapi aku merasa dia sudah sedikit keterlaluan. Aku merasa dia sedang balas dendam. Dia mencoba membuatku merasakan apa yang dia rasakan ketika aku membawamu kesini."

"Apa Jake berkata seperti itu?"

"Tidak, hanya saja aku merasa demikian."

"Kau terlalu berlebihan SJ. Jake pasti punya alasan tersendiri membawa temannya kesini."

"Tapi dia tidak memikirkan resikonya Ji, dia tidak tahu seberapa bahayanya membawa orang asing keluar masuk begitu saja kesini. Bagaimana jika nanti anak itu adalah mata-mata yang menyamar lalu-...." Seokjin menggantungkan kalimatnya.

"Lalu apa?... Lalu apa SJ? lanjutkan kalimat mu."

"....." Seokjin hanya diam

Jisoo meletakkan piringnya diatas meja lalu menatap serius kekasihnya itu

"Dari dulu ada satu pertanyaan yang ingin sekali aku tanyakan kepadamu Seokjin. Waktu kita pertama kali bertemu, suaramu terdengar marah sekaligus gelisah karna mengira aku melihat wajahmu. Kau bertingkah seolah kau telah tertangkap basah karna telah melakukan suatu kejahatan."

Seokjin meneguk ludahnya kasar

_apa aku akan ketahuan?

"Coba jawab jujur pertanyaan ku, apa kau sebenarnya adalah seorang....

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.... psikopat? Seorang psikopat yang telah menghabisi nyawa korbannya malam itu dan takut aksinya ketahuan olehku?"

Seokjin menghembuskan nafas panjang. Pria itu terlihat menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal sangking tidak habis fikirnya dengan jalan fikir Jisoo.

_aku salah sudah terlalu berharap dengan mu jis

"Hei, katakan yang sebenarnya Seokjin. Jangan sekali-kali mencoba membohongiku." Jisoo mengguncang pelan paha Seokjin.

"Aku bukan seorang psikopat."

"Lalu apa?."

"Aku seorang pencuri."

Secret Mission (JinSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang