Dua orang yang duduk berhadap-hadapan di meja makan fokus dengan masing-masing makanannya tanpa ada niatan untuk berbicara. Hanya ada suara gesekan sendok dan garpu di atas piring.
"Bagaimana harimu?" Jisoo mencoba membuka topik pembicaraan setelah sekian lama hanya diam.
"Baik. Bagaimana denganmu?"
"Baik juga."
Hening. Suasana kembali sunyi.
_sialan! Apa dia tidak mau mencoba mengatakan sesuatu kepada ku? Ini menjengkelkan
Jisoo tidak bisa mengungkapkan secara langsung kepada Seokjin jika dirinya sangat merindukan pria itu.
"Aku akan mencuci piring." Jisoo beranjak berdiri lalu berjalan menuju wastafel dan mulai mencuci piring. Sepersekian detik kemudian dia merasakan ada tangan besar yang melingkar diperutnya dari arah belakang.
"Aku merindukanmu."
Deg!
Seokjin menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Jisoo sambil mengucapkan kata itu. Jantung Jisoo seketika berdegup tak karuan. Kata-kata yang paling ia ingin dengar akhirnya diucapkan Seokjin juga.
"Aku sangat sangat sangat merindukanmu."
_aku juga
Jisoo menjawab pernyataan Seokjin dari dalam hati dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan. Dia tau jika ia terlena maka dia akan habis diranjang oleh Seokjin. Pria itu pandai sekali merayu jadi Jisoo harus berhati-hati.
"Memangnya kemana saja kau selama ini hah?"
"Merancang rencana."
"...."
" 'Angle Ring' cincin itu akan dikirim dari Vietnam kesini lusa."
"Bagaimana kau bisa mengetahui tentang hal yang negara ini sendiri sembunyikan dari media massa SJ?"
"Kami memiliki banyak sekali tikus ahli asal kau tau. Jadi jangan coba-coba menipuku soo."
Jisoo meneguk ludahnya kasar.
"Kenapa kau takut? Bukankah kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku jadi untuk apa kau takut seperti itu?."
Jisoo dengan cepat membasuh tangannya lalu berbalik menghadap Seokjin.
"S-sebenarnya.... " Suara Jisoo terdengar gugup.
"Kau menyembunyikan sesuatu dariku, Soo..?"
"A-aku.... Aku sedang bekerja." Jisoo berkata cepat diakhiri kalimatnya lalu membuang muka menghindari kontak mata dengan Seokjin.
"Aku tahu."
Jisoo terkejut bukan main.
_apa dia marah? Rahasia yang selama ini aku sembunyikan ternyata dia sudah mengetahuinya. Mati lah aku
"Tatap mata lawan bicaramu Kim Jisoo." Seokjin menarik dagu Jisoo lembut agar kembali menghadapnya.
Jisoo masih tidak berani menatap manik mata sayu Seokjin.
"Aku sudah bilang kan tadi, kami memiliki tikus dimana-mana."
"Apa kau marah, Seokjin?."
"Ya.... Aku merasa marah, sangat marah tapi aku tidak bisa memarahimu."
"Maaf... " Jisoo menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Kau belum menjawab pernyataan ku Soo"
"Yang mana?."
"Aku merindukanmu, apa kau tidak merindukan ku?."
"....."
"Sedikit pun..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
RomansaJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...