"Kau kerja apa sampai tiba-tiba dalam satu malam kau bisa membelikan ku handphone bermerek?"
"....."
.
.
."KAKAKKK!! KAU BENAR-BENAR MENYEBALKAN!" Jake tiba-tiba kembali masuk kedalam lalu berteriak dan pergi lagi begitu saja sambil membanting pintu
"Kita bicara lagi nanti" Seokjin menghela nafas berat lalu bergegas menyusul Jake
"....."
***
"Apa yang kalian bicarakan tadi? Wajahmu terlihat serius sejak kau pergi tadi kak" Jake bertanya disela-sela mengunyah snak di mulutnya
"Tidak apa-apa" Seokjin enggan menjawab
"Padahal tadi pagi kalian terlihat sangat dekat tapi sekarang mendadak ada jarak lagi. Ck, tidak apa-apa lah malah bagus" Jake terkekeh kecil diakhir kalimatnya
"Apa maksud mu Jake? Kenapa sampai sekarang kau masih tidak bisa menerimanya?" Seokjin mencoba bertanya sabar
"Entahlah. Aku tidak tahu pasti, aku hanya merasa keberadaannya mungkin akan membawa sebuah masalah untuk kita"
"Ck, kau masih saja percaya dengan firasat tidak jelasmu itu" Seokjin tentu saja merasa kesal. Padahal sudah lama sekali, hampir satu bulan lebih dan adiknya itu belum bisa menerima Jisoo?
"Kak, jangan sampai kau jatuh cinta dengannya" Jake mengingatkan lagi
"Tidak akan" Seokjin berdecak sebal sambil membuang pandangannya
"Kau tau kan, penghianatan itu bisa datang kapan saja jadi jangan mudah percaya dengan seseorang, tetaplah waspada kak"
Seokjin hanya berdehem sebagai jawabannya
Setelah selesai sarapan Jisoo pun beranjak membersihkan meja. Dia berjalan menuju wastafel sambil membawa piring yang sudah kotor. Walaupun tangannya sedang sibuk mencuci piring tapi pikirannya berada di tempat lain. Dia memikirkan perkataannya tadi, apa dia sudah melewati batas? Sebagai seorang tamu seharusnya Jisoo tidak menanyakan hal pribadi seperti itu. Seokjin pasti tersinggung, karna tadi dia sempat terdiam beberapa saat sebelum benar-benar pergi meninggalkan Jisoo sendirian dirumah
_apa pertanyaanku tadi menyinggungnya?
_padahalkan aku hanya bertanya tentang pekerjaannya memang apa salahnya sih?
_bagaimana kalau dia tersinggung? Apa aku memang sudah keterlaluan?"Ahh ini menyebalkan!" Jisoo menggelengkan kepalanya frustasi
"Seharusnya aku tidak usah bertanya seperti itu tadi! Kau benar-benar bodoh Jisoo"
"Hufft... Lebih baik aku sekarang pergi menenangkan diri, jika aku terus disini maka aku akan menyiksa diriku sendiri karna memikirkan ini" Jisoo membasuh tangannya lalu ia mengambil handphonenya yang berada diatas meja makan. Dia ingat dia sudah menyimpan nomor Jennie tadi malam, jadi sekarang dia tinggal menghubunginya saja
"Halo Jenn...."
.
.
.
.
.Ceklek
Seokjin yang kembali dari mengantar Jake sekolah langsung mengedarkan pandangannya mencari seseorang didalam rumahnya tersebut. Merasa jika orang yang dicarinya tidak disana Seokjin lalu pergi mencoba memeriksa ruangan disamping tempat tinggalnya.
Ceklek
Seokjin lagi-lagi mengedarkan pandangannya diruangan tersebut.
"Apa dia sedang mandi?" Seokjin melangkah masuk lalu menuju kamar mandi. Saat hendak mengetuk pintu kamar mandi Seokjin tiba-tiba berhenti
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission (JinSoo)
Storie d'amoreJisoo Kim seorang gadis berusia 24 tahun yang menderita Prosopagnosia alias face blindness yang membuatnya kesulitan mengenali wajah setiap orang yang ditemuinya, bahkan mengingat wajahnya sendiri pun sulit. Selain sulit mengingat wajah orang dia ju...