15. Drop it

7.7K 647 13
                                    

Jeano mendengus kesal karena Jayden tak membalas pesannya, sudah dua puluh menit berjalan namun tidak ada tanda-tanda dari lelaki itu. Tiba-tiba ada pemuda masuk ke dalam kafe, melihat sekitar mencari seseorang.

Semua atensi teralihkan perhatiannya ke pemuda yang menggendong ransel di pundaknya dan jangan lupakan jaket kulit yang ia bawa dengan aura berwibawa walau hanya memakai kaus hitam.

Jeano mendatar saat pemuda itu berjalan ke arahnya dengan senyuman tipisnya membuat beberapa wanita disana menjerit karena ketampanan dan aura yang di bawa Jayden.

Jeano menatap tidak suka ke arah perempuan yang melirik Jayden dengan senyuman menggoda tentunya.

Jayden ikut menoleh menatap wanita-wanita itu namun langsung ditahan oleh Jeano dengan raut tajamnya.

"Duduk sini." Kata Jeano datar menyuruh Jayden duduk menghadapnya, segera menurut sedikit heran.

"Kenapa?" Tanya Jayden membuat Jeano menghela nafasnya.

"Kenapa? Harusnya gue yang nanya gitu! Ngapain kesini?"

"Nemenin lo." Ujarnya singkat membuat Jeano mulai naik darah, banyak pandangan wanita menatap Jayden intens membuat Jeano merasa kesal.

Sebelum Jeano berucap, Jayden menyela terlebih dulu, "Gue baru dateng pas lo ilang tiga jam yang lalu, sekarang mau lo usir?"

"Gue belum bilang gitu!" Amuk Jeano tidak terima.

"Ya udah, sekarang apa?"

"Kenapa kesini?!"

"Nemenin lo, Jeano."

"Yang bener anjir lo!" Tanya Jeano sekali lagi berusaha meyakinkan dirinya.

Karena Jayden sudah geram, ia memegang kedua tangan Jeano, menatap pemuda yang ada di seberangnya ini dengan sungguh-sungguh.

"Kangen," Singkat, padat dan jelas membuat Jeano bungkam. "Udah jelas?"

Jeano ingin membalas tapi tiba-tiba lidahnya kelu ingin mengucapkan belum lagi jantungnya berdegup tidak karuan dan aliran darahnya berdesir hebat, hanya karena satu nada oktaf Jayden.

"Ya udah sih." Ucapnya dengan mengalihkan pandangannya dari Jayden karena pipinya mulai memerah.

Jayden tersenyum jahil, "Ga kangen juga?"

"Gak!"

"Beneran?"

"Iya."

"Iya apa?"

"Iya kangen!" Ucap Jeano keceplosan membuat Jayden tersenyum puas, Jeano yang sudah malu sekarang semakin memerah hingga telinga dan menunduk menghindari tatapan Jayden.

Jayden terkekeh melihat tingkah Jeano bahkan wajahnya sudah memerah, Jayden memutuskan diam saja supaya Jeano masih punya harga diri.

Karena Jeano masih diam dan dirinya merasa sedikit haus, Jayden mengambil minuman Jeano diam-diam dan mulai menghabiskannya tanpa Jeano ketahui

Jayden meletakkan minuman Jeano yang sudah habis, menatap kembali Jeano yang masih diam akhirnya Jayden mengakhiri jahilnya.

"Nggak mau natap muka gue?" Jeano mendongak sedikit, mendengus melihat Jayden yang malah terlihat biasa saja setelah selesai mengobrak-abrik perasaanya.

Saat Jeano ingin mengambil minumannya,Jeano membelakkan matanya terkejut, menatap Jayden tajam sementara yang di tatap menyeringai

"KOK UDAH HABIS?!"

Marah Jeano pada Jayden, sementara Jayden hanya tersenyum manis untuk membujuk Jayden tapi berhasil.

Jeano mendengus namun bibirnya ditekuk ke bawah membuat Jayden panik tentu saja. Jayden mendekati Jeano membuat Jeano menyeringai dalam hati.

"Jangan deket-deket!" Hindar Jeano namun tidak digubris oleh Jayden ia masih tetap mendekat ke Jeano lalu berjongkok di sebelah Jeano membuat Jeano terkejut.

"Don't mad, puppy mau es krim?" Tawar Jayden.

Puppy?!

Jeano mengerjapkan matanya polos menatap Jayden membuat Jayden ingin rasanya mencubit pipi Jeano.

"Mau!" Ujarnya semangat membuat terkekeh Jayden, mengusak rambutnya dan mengajaknya berdiri untuk memilih varian es krim favoritnya.

Jeano senang tentu saja, menggenggam erat tangan Jayden lalu menatap menu dengan berbinar, sungguh Jayden tidak kuat rasanya.

Sementara dua orang yang sedang berada di luar itu menyaksikan kemesraan Jayden dan Jeano. Jangan lupakan ngambeknya Jeano yang menggemaskan tadi.

Mama Jeano, Selena terkekeh sementara Jafar menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya, gemas sebenarnya tapi masih menggemaskan pacarnya.

"Kamu punya pacar bang? Tanya Mama Selena tiba-tiba.

"Punya dong, dia malah yang ngejar-ngejar Abang terus." Jawab Jafar yang dibalas gelengan oleh Mama Selena.

"Ya udah pulang aja yuk, 'kan Jeano udah sama Jayden. Kamu kabarin juga adikmu biar ga nunggu kita." Jafar mengangguk menurut membuka hp nya mulai mengabari Jeano dan menuntun Mamanya masuk ke mobil.

Sementara di tempat lain...

"Anda ingin memulainya tuan? Hubungan mereka sudah cukup jauh."

Orang itu berpikir dengan kedua tangan dilipat di dada menambah kesan wibawanya membuat beberapa pengawal disana semakin menunduk.

"Kirim saja anak itu. Dia anak dari keluarga Selena dan mantan suaminya 'kan?"

"Iya tuan."

"Aku hanya akan memulai tipis-tipis saja dan awasi semua perilakunya, jangan sampai ada yang terlewat!"

"Baik tuan." Kata orang diseberang sana gemetaran.

Yang lebih tua menyeringai, kita lihat seberapa jauh bermain mereka.

.

.

.

.

[01.07.2022]

To be continued...

N. Who's that?

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang