03. You With Me

11K 1K 17
                                    

Mereka berdua terjebak dalam suasana canggung, dengan Jayden yang tetap menunggu penjelasan.

Jayden tau Jeano sedang bingung ingin menjelaskan, sudah beberapa menit namun posisi mereka tidak berubah. Jayden melihat raut bingung Jeano membuatnya mengernyitkan dahinya, kok gemes ya?

BRAK

"WOI JEANO LAMA AMAT LO GANTI!" Teriak Hazel dari luar membuat Jeano dan Jayden terkejut. Jeano reflek melepas paksa pegangannya pada Jayden dan berjalan membuka pintu.

"Lama lo ngapain sih— EH?!" Kaget Hazel saat melihat Jayden di dalam dengan keadaan pintu yang terkunci.

"B-bukan apa-apa! Ngapain sih pake nyusul kesini?!" Jawab Jeano panik membuat Hazel makin curiga, Jayden hanya menatap mereka dalam diam lalu berjalan mendekat.

"Gue lagi bahas balapan buat nanti malem." Kata Jayden santai membuat Jeano melongo dan Hazel menatap tidak percaya.

"Beneran? Jadi orang yang balapan sama Jeano itu lo? YES!" Teriak Hazel bahagia sedangkan Jeano masih terdiam, mencerna apa yang baru saja dia dengar.

"Y-yaudah! Sekarang lo duluan aja ke kantin, gue mau ke toilet dulu." Usir Jeano sambil mendorong Hazel menjauh langsung membuat Hazel mengacungkan jari tengah untuknya.

Jeano menghiraukan itu mendekat lagi ke arah Jayden yang masih terdiam dengan perasaan kesal, mengetahui fakta jika Jayden akan ikut lomba untuk nanti malam.

"Lo ikut balapan nanti malem?! Kenapa ga bilang?!" Amuk Jeano menatap Jayden sangat kesal.

"Harus banget gue bilang?" Tanya Jayden balik lalu mendekat ke Jeano dan membisikan sesuatu.

"Sebenarnya gue nggak mau ngasih tau karena ini surprise, tapi nanti sahabat lo mikir macem-macem sama kita."

Setelah mengatakan itu Jayden menjauh dan pergi meninggalkan Jeano yang masih mematung karena tingkah Jayden yang tiba-tiba berubah.

Jeano menggelengkan kepalanya kencang lalu menghentakan kakinya kesal sambil mengumpat pada Jayden yang tidak jelas itu.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ***ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Keadaan sangat ramai di arena sekarang, karena mereka mendengar desas desis pembalap yang berlomba dengan Jeano adalah berasal dari sekolah SMA Jeano sendiri.

Tentu saja berita itu membuat mereka penasaran dan memutuskan untuk melihat siapa yang berani melawan Jeano.

Jeano melihat ke arah sekitar yang terlihat rame dari biasanya, mungkin karena tau dirinya akan melawan Jayden tetapi dimana laki-laki itu? Apa dia tidak datang?

Jeano sudah bersiap di garis start, tiba-tiba ada suara sepeda motor mendekat di sebelahnya membuat Jeano menoleh dan ternyata itu Jayden.

"Oke bersiap.. satu, dua.. MULAI!"

Teriak wanita itu dan kibaran benderanya ke atas, Jeano dan Jayden langsung menjalankan sepeda motor mereka dengan kecepatan tinggi diikuti sorakan heboh para penonton.

Mereka benar-benar seperti pembalap profesional yang bersaing, saling membalap satu sama lain namun tidak ada tindakan kecurangan.

Disaat ada tikungan Jayden melambatkan motornya sementara Jeano tidak.

BRUK!

Jeano langsung tidak fokus lalu menabrak dinding setelah berusaha menghindari tiang dan terpental cukup jauh membuat Jayden terkejut setengah mati, langsung turun membanting setirnya tidak peduli dengan keadaan motornya dan menghampiri Jeano yang menahan sakit.

"No! Lo gapapa?!" Tanya Jayden panik sambil membuka helm full face milik Jeano dengan cepat. Kepala Jeano sepertinya baik-baik saja namun tidak dengan anggota tubuh lainnya.

Jeano memejamkan matanya, mendesis menahan sakit sekaligus malu. Terjatuh dihadapan musuhnya sendiri membuat harga Jeano langsung hilang diterpa angin.

Jayden mendudukkan posisi Jeano yang tadi terlentang sambil bertanya.

"Mana yang sakit?" Tanya Jayden lembut.

"L-lengan, kaki gue.. ssh!"

Jayden mengangkat sedikit lengan Jeano yang langsung membuat empunya meringis menahan sakit. Ada sedikit ras tidak tega melihat keadaan Jeano seperti ini, ini hal yang di luar nalarnya.

Jayden berjalan menjauh menuju motornya yang ia letakkan asal tadi dan menjalankan motornya menuju Jeano.

"Biar gue anterin lo pulang." Katanya sambil mengangkat Jeano perlahan, setelah memeriksa Jeano tidak ada luka serius, mungkin hanya robek dan luka benturan saja.

"G-gue bisa pulang sendiri!" Perkataan Jeano terbata-bata membuat Jayden menghela nafas tipis dan langsung menggendong Jeano ala bridal kemudian dihadiahi Jeano yang memekik kaget.

Jayden langsung meletakkan Jeano dibelakang sepeda motornya dan diikuti dia naik ke depan, bersiap untuk pergi. Sebelum Jayden menjalankan motornya dia menoleh ke belakang mendapati Jeano sedang enggan berpegangan padanya.

Dia mendapat ide jahilnya dengan menjalankan motornya lalu mengeremnya dadakan membuat lagi-lagi Jeano memekik kaget, kemudian reflek berpelukan dan berpegangan di pinggang Jayden menahan sakit.

Jayden tersenyum puas dan langsung menyalakan sepeda motornya namun sebelum menjalankan motornya ia menoleh ke Jeano bermain-main dengan jaket yang dipakai Jayden sambil menunduk seperti ingin berkata sesuatu.

"Kenapa?"

"Balapannya gimana?" Jeano masih tetap memainkan jaket Jayden sambil menunduk, malu.

"Persetan balapan, lo lagi kecelakaan. Nanti gue bilangin."

Jeano hanya mengangguk patuh lalu Jayden langsung menjalankan motornya menuju ke rumah Jeano.

.

.

.

.

[27.06.2022]

To be continued..

N. Makasih yang udah baca sambil nunggu, jangan lupa vote & komen kalau ga keberatan!

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang