Hari ini adalah jam pelajaran olahraga, pelajaran yang tidak terlalu diminati oleh Jayden. Dahulu kala ia sangat meminati olahraga sebelum semuanya berubah seperti sekarang yang membuatnya harus jarang berolahraga.
Di depannya terdapat murid IPA dan IPS yang kebetulan mendapat jam yang sama. Jayden dan Jeano saling menatap dengan tatapan tidak bisa diartikan, Jeano menatap tidak suka ke arahnya dan mereka diharuskan bertemu pada jam yang sama.
Sementara Jayden menatap balik Jeano dengan tatapan tidak bisa diartikan. Banyak pertanyaan memenuhi kepalanya untuk Jeano, alasan kenapa memusuhinya. Jayden mengingat dengan baik jika ia sama sekali tidak membuat kesalahan apapun.
Suara peluit menginterupsi para murid untuk berbaris sesuai kelas masing-masing. Jeano mengalihkan pandangannya terlebih dahulu dan mendekat ke arah teman-temannya sementara Jayden hanya menghela nafasnya berat kemudian mendekat ke arah murid yang lain.
"Hari ini kalian akan bertanding, hanya untuk hiburan pemanasan saja. Jadi jangan terlalu diambil ke hati entah menang ataupun kalah."
Beberapa murid protes tidak ingin, dan sisanya ingin mencoba menenangkan pertandingan ini.
Beberapa permainan sudah dilakukan dan hasilnya seri. Maka dari itu Pak Doni memutuskan tanding basket sebagai permainan akhir dan memutuskan siapa yang menang.
Reyhan mendengar itu mendekat ke arah Jayden, "Jay lo bisa basket 'kan?"
Jayden berpikir sejenak, terdiam mengabaikan teman timnya yang sudah menunggu responnya. Karena terlalu lama berpikir, seseorang menyahut.
"Jay lo aja yang jadi kaptennya ya!" Sahut salah satu murid di belakang, memberi ide.
Jayden mengangguk, hanya sekali ini. Dirinya sangat ingin mendapatkan nilai dan mungkin memberi sedikit pelajaran pada Jeano.
Sementara di sisi lain, Jeano sedang mempersiapkan dirinya dengan pemanasan kecil-kecilan. Jeano sering berlatih basket, termasuk klub basket yang ada di sekolah.
Mereka semua sudah berada di posisi masing-masing dengan Jeano dan Jayden saling menatap dengan tatapan penuh persaingan.
PRITT
Peluit sudah dibunyikan, Jeano langsung mengambil bola dari Jayden dan mengumpan ke temannya yang sudah bersiap disana, saat bola melambung tinggi, bola itu dihalangi Jayden dan langsung membawanya ke ring musuh.
Jeano berdecak lidah dan langsung mengejar Jayden itu merebut bola itu. Hanya begitu seterusnya, mereka melempar, menghalangi, memantulkan bola sampai membuat tim mereka kelelahan.
Tapi tidak dengan Jeano dan Jayden. Mereka masih gigih memantulkan bola itu hingga waktu bermain sudah habis.
"OKE STOP! HASILNYA SERI!" Teriak Pak Doni kepada muridnya
Jeano langsung membanting badannya ke lantai lapangan dan menetralkan nafasnya yang memburu begitu pun dengan Jayden yang langsung mendudukkan dirinya.
Mereka berdua benar-benar tidak akan berhenti kalau tidak dihentikan.
Hazel memberikan minuman milik Jeano yang langsung mendudukkan dirinya dan mengambilnya lalu meminumnya dengan terburu-buru karena lelah.
Jayden hanya melihat Jeano minum dengan terburu-buru, tiba-tiba hatinya berdegup saat Jeano sedikit menyiramkan minumannya pada rambutnya yang lepek sekarang basah.
Jayden langsung bangkit dari duduknya tetapi sebelum berjalan ke arah kelasnya, ia menoleh ke Jeano dan langsung di tatap Jeano dengan tatapan polosnya seolah bertanya apa?
Hati Jayden makin berdegup tidak karuan, langsung berlari kecil ke kelasnya dengan meninggalkan Hazel dan Jeano yang bingung.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ***ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jayden duduk di tempat loker para murid dengan raut wajah bingung, bertanya-tanya mengapa tiba-tiba perasaannya berdetak kencang hanya karena ditatap Jeano seperti itu.
Menurutnya Jeano itu manis, memang wajahnya kelihatan judes namun menurut Jayden itu sangat manis. Jeano mana tau kalau Jayden sering curi-curi pandang ke arahnya.
Seorang murid datang lalu membuka lokernya seakan tidak tahu keberadaan Jayden disana, setelah Jayden tersadar dari lamunannya dan menoleh ternyata seseorang yang baru saja Jayden pikurkan. Jayden langsung mengalihkan pandangannya ke jendela di sampingnya.
Jeano hanya menatap Jayden dari kejauhan, lalu membuka baju olahraganya yang basah dan mengganti dengan seragam sekolahnya.
Saat Jeano sudah selesai dengan urusannya dan akan keluar tiba-tiba.
Jayden menahan tangan Jeano yang membuat pemiliknya menoleh menatap heran."Kenapa lo ga suka sama gue?" Tanya Jayden langsung, memecah keheningan terlebih dahulu.
"Kenapa lo harus tau?" Tanya Jeano balik.
"Gue harus tau." Ada penekanan di setiap perkataan Jayden yang membuat Jeano bingung dan sedikit gelisah.
Jayden berjalan ke arah pintu tanpa melepaskan pegangan tangannya kemudian mengunci pintu supaya Jeano tidak bisa kabur membuat Jeano langsung menggigit bibir semakin gelisah.
Jayden kembali menoleh ke arah Jeano yang menunduk, mengangkat dagu Jeano agar saling bertatapan meminta penjelasan.
"Jadi kenapa? Ceritain semuanya sama gue." Tanya Jayden final membuat Jeano semakin gelisah.
.
.
.
[26.06.2022]
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]
Fiksi RemajaJeano si keras kepala yang mempunyai hubungan rival dengan Jayden namun hubungan mereka belum menententukan sepenuhnya tetap atau bahkan bisa berubah seiring berjalannya waktu. "Now, I Got You." Start: 24 Juni 2022 Finish: 29 Juli 2022 ©nonovvibe 20...