04. Beginning

10.9K 962 21
                                    

"Biar gue aja yang ngobatin." Kata Jayden melepas jaket miliknya dan Jeano lalu menuntun Jeano ke sofa dengan diikuti Jafar dibelakangnya.

"Gimana bisa jatuh lo tuh, HIH!" Jawab Jafar setengah kesal setengah gemas. Melihat wajah memelas Jeano kepadanya membuatnya urungkan untuk menceramahinya.

Kemudian Jafar menghela nafas panjang, "Gue ga bilang mama atau papa, kalau lo bisa jaga diri supaya ga ketahuan," katanya kemudian menoleh dan bertanya-tanya penasaran siapa laki-laki yang dibawa adiknya ini.

"Ini cowok yang lo anggep musuh itu bukan dek?" Tanya Jafar yang langsung membuat Jeano melototi abangnya.

Sementara Jayden langsung terdiam dari aktifitas mengobati Jeano mendengar fakta baru itu.

"Cuma dia yang anggap gue begitu, gue ngga bang." Jawab Jayden berusaha mengelak sambil tersenyum simpul menatap yang lebih tua.

Jeano langsung menatap tidak suka pada Jayden, saat ingin melayangkan protes, Jayden langsung memberikan tatapan tajam padanya membuatnya sedikit ciut.

"Abang ga ikutan urusan kalian deh, abang dukung aja kalian mau damai atau lanjut gini terus." Nasehat Jafar langsung meninggalkan dua pemuda dalam keadaan canggung itu dengan tenggelam pada pikiran masing-masing.

"Gak usah didengerin kata dia." Kata Jeano memecah keheningan sambil mengalihkan pandangannya dari Jayden, sementara yang lebih muda hanya mengangguk mengiyakan.

"Tadi gimana bisa lo jatuh?" Tanya Jayden terlebih dahulu dengan penasaran. Jeano langsung menunduk malu sambil menggigit bibirnya.

"Ada kucing di tikungan tadi, jadinya gue ga fokus." Jawabnya gagap sambil mendongak sedikit menatap Jayden malu.

Mendengar itu Jayden hanya tersenyum tipis, beruntung luka yang diterima tidak terlalu parah.

Sementara Jeano hanya diam melihat senyuman Jayden dan apa itu tatapan hangatnya? Sangat tampan, eh.

Jeano langsung menggelengkan kepalanya dan gelagapan mencari ponselnya untuk menelpon memberitahu Marvel.

Jayden menahan tangan kiri Jeano supaya tidak bergerak bebas dulu karena masih sakit, langsung membuat Jeano menegang. Dia sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan orang lain selain orang terdekatnya.

"Jangan banyak gerak Je, lengan lo masih sakit." Peringat Jayden.

"Gue gapapa! Hp gue dimana—AKH!" Teriak Jeano sakit karena dirinya berusaha melepas paksa pegangan Jayden dari tangannya.

Mendengar teriakan Jeano membuat Jayden langsung melepas pegangannya dan melihat daerah lengan Jeano yang sakit.

"Gue bilang jangan banyak gerak dulu Jeano!" Peringat Jayden tanpa sadar dengan nada sedikit membentak karena khawatir langsung membuat Jeano terdiam.

"Hp lo ke lempar tadi pas lo jatuh," kata Jayden melembut sambil memberikan hp Jeano pada pemiliknya.

Jeano langsung mengambil itu dengan cepat dan ternyata hp nya mati. Jayden melihat itu hanya menghela nafas tipis sambil bersabar.

"Hpnya mati." Decak sebal Jeano.

"Gue anterin lo ke kamar, kalau masih sakit ga usah sekolah besok."

"Punya hak apa lo ngatur gue, musuh?" Jawab Jeano sombong itu membuat Jayden semakin menarik nafasnya dalam-dalam.

"Yaudah lo coba jalan sendiri sekarang." Tantang Jayden kemudian berdiri.

Jeano berdiri perlahan dengan bertumpu pinggiran sofa lalu tersenyum senang,

"Gue bisa wlee, EHH!" namun tiba-tiba dirinya kehilangan keseimbangannya dan Jayden yang melihat itu langsung mendekat dan menangkap badan Jeano dari depan.

Mereka berdua sama-sama membatu dalam keadaan seperti saat ini posisi mereka berpelukan, detak jantung masing-masing berdetak dengan kencang berlomba-lomba ingin keluar dari tempat.

Mereka masih tidak bergerak, Jayden lebih dulu bergerak mendekat ke telinga Jeano dan membisikan sesuatu.

"Kenapa ga nurut sama gue? Pengen banget pelukan sama gue, ya?" Jahil Jayden dengan nada yang cukup sensual membuat bulu kuduk Jeano berdiri.

Mendengar itu Jeano dengan cepat melepas pelukannya namun ditahan oleh Jayden. Tak mungkin akan melepaskan pelukan itu karena takut Jeano akan terjatuh kembali

Detak jantung Jeano makin berdegup semakin kencang dengan pipi memerah hingga telinga apalagi saat Jayden mulai mengangkatnya dengan bridal menuju kamarnya.

Jeano hanya menyembunyikan wajahnya di leher Jayden yang hangat menahan malu dan supaya Jayden tidak melihat wajahnya.

Jayden meletakkan Jeano di tempat tidurnya perlahan lalu mengalihkan pemandangan ke kamar Jeano yang rapi walau cukup banyak barang. Lalu dirinya menoleh lagi ke Jeano yang sedang menunduk malu, dia hanya tersenyum simpul dan mendekat ke lemari Jeano dan memilah baju Jeano dipakai untuk tidur.

Melihat itu Jeano sontak menoleh ke Jayden, "Biar gue aja yang ngambil." Katanya sambil mendudukkan dirinya di pinggir kasur.

"Sama kaki lo yang sakit itu?" Sarkas Jayden membungkam Jeano, dirinya memilih piyama Jeano dan menyerahkannya pada Jeano lalu memberanikan dirinya mengusap lembut rambut Jeano yang sedikit berantakan.

"Gue pulang, gue bilangin yang lain besok lo ijin." Katanya masih setia mengusap rambut Jeano yang lembut dan wangi, kok nyaman ya? Dalam hati Jeano.

"Iya-iya!" Balas Jeano kesal namun masih menikmati usapan di rambutnya membuat Jayden terkekeh kecil. Ia mengusap rambut Jeano cepat sebagai penutup lalu berjalan keluar meninggalkan Jeano yang kesal karena ditinggal begitu saja.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ***ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Keesokan harinya di sekolah, Jayden berjalan menuju ke kelas namun saat tiba di depan kelas Hazel mencegatnya dengan tatapan penuh menelisik.

Jayden hanya mengerutkan dahinya melirik ke Hazel, Reyhan dan ada Marvel dibelakang sana memandang dari jauh.

"JEANO LO KEMANAIN HAH?! LO NYULIK JEANO?!" Amuk Hazel menarik perhatian murid yang lewat disana sambil berbisik-bisik.

Reyhan hanya menghela nafas, lalu menahan tangan Hazel dan dia yang berdiri maju, "Lo berdua kemana semalem? Dicariin di arena sama orang-orang asal lo tau." Tanya Reyhan kalem.

"Jeano jatuh, dia izin hari ini." Jawab Jayden singkat membuat semuanya yang ada disana terkejut.

"Ga usah boong lo perkedel! Lo nyulik Jeano 'kan?!" Tanya Hazel sambil emosi ke Jayden.

"Lo bisa dateng ke rumahnya kalau ga percaya." Final Jayden langsung masuk ke kelas, dia juga tidak nyaman banyak orang berkerumun melihatnya hanya karena pembahasan Jeano.

.

.

.

.

[27.06.2022]

To be continued..

N. Duh Jayden udah mulai wkwk

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang