22. It's you

6.6K 602 22
                                    

Jayden menjemput Jeano pagi ini karena permintaan Jeano sendiri yang ingin dijemput, tentu saja Jayden menerima dengan senang hati.

"Ayo!" Ajak Jeano yang sudah siap, Jayden menoleh ke belakang Jeano, berharap ada orang yang bisa mengizinkan dirinya membawa Jeano.

"Nyari apa sih?"

"Mama mana?"

"Mama di dalem, ga usah lah nanti kita telat!" Tolak Jeano, Jayden mengangguk pasrah langsung menjalankan sepeda motornya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ***ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Jeano sudah di kantin bersama Hazel, Reyhan dan Marvel tetapi dirinya menunggu Jayden yang masih belum datang. Kemana dia?

"Nyari Jayden, Je?" Jeano mengangguk dengan pertanyaan yang dilontarkan Marvel.

"Coba cari di gedung IPA dari lantai bawah, itu 'kan jalan kesini." Saran Reyhan santai, Jeano menurut menganggukkan kepalanya.

Saat sampai di gedung, Jeano melihat Jayden bersama seorang siswi yang sedang menunduk sepertinya takut dengan Jayden yang menatapnya dingin.

"Jayden!" Jayden menoleh wajahnya langsung berubah saat Jeano memanggilnya.

"Maaf nunggu lama." Jayden menata surai Jeano yang berantakan.

"Adel? Ngapain lo sama Jayden?" Jeano menatap heran Adel, Jayden hanya menghela nafas.

"Gue cuma ngasih beberapa saran ke dia, kak." Cicit Adel pelan padahal hampir membuat Jayden mengamuk disini.

"Ngasih saran? Atau ngehasut dengan cara murah lo itu?" Sarkas Jayden membuat Jeano semakin bingung.

"Del, lo pergi aja sekarang." Pintah Jeano, Adel menurut langsung pergi meninggalkan mereka.

Saat Adel sudah pergi jauh, Jeano menoleh ke Jayden meminta penjelasan, karena terlambat jam makan jadi Jeano menggandeng Jayden menuju kantin sementara Jayden hanya menurut.

"Sekarang jelasin." Jeano menyuapi Jayden nasi gorengnya sementara Jayden berpikir sejenak ingin memulai darimana.

Hazel mendengus melihat pemandangan di depannya sementara Reyhan dan Marvel menggelengkan kepalanya melihat Jeano yang sepertinya sudah mulai jatuh pada pesona Jayden.

"Aku juga ga ngerti sebenarnya, dia dateng-dateng nanyain olim kemaren sama kamu." Dahi Jeano berkerut mendengarnya.

Teman-teman Jeano terkejut, bukan karena penjelasan Jayden tetapi terkejut karena mendengar kedua pasangan baru itu memanggil dengan cara yang lembut.

"Nanyain apa?" Jeano penasaran sekaligus bingung.

"Gini aja singkatnya, kamu jangan deket-deket dia lagi. Dia suka manipulatif dan nyimpen sesuatu kayaknya."

Jeano dan yang lainnya terkejut tentu saja, Jeano sungguh tidak menyadari itu.

"Gimana bisa lo tau?" Hazel bertanya penasaran.

"Lo inget kemaren ketemu gue?" Hazel mengangguk yang lain masih menyimak tidak ingin menyela, "Dia ada di lab, belakang lo."

Semuanya terdiam, bingung, terkejut. Tingkah laku murid baru itu sangat mencurigakan bagi mereka.

"Tapi tunggu bentar! Kapan lo ketemu sama Jayden, Zel?" Pertanyaan tidak nyambung dari Jeano membuat Hazel menegang begitu juga dengan Jayden tapi dia berusaha berekspresi biasa.

"K-kemaren pas-pasan sama dia sebelum pulang, lo udah di parkiran duluan!" Bohong Hazel membuat Jeano semakin curiga.

"Iya bener." Jayden membela Hazel tidak ingin membesar-besarkan masalah sepele, malah membuka mulutnya lagi minta disuapi, Jeano menurut memberikan suapannya.

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang