Jayden membuka matanya perlahan langsung dihadiahi kepalanya sakit, pusing karena baru sadar tapi lebih merasa sakit dengan punggungnya yang serasa mati rasa.
Efek obat pengurang rasa sakitnya sudah habis, jadi Jayden merasakan tubuhnya remuk sekaligus. Apalagi dengan selang di hidungnya menahan supaya nafasnya tetap stabil.
Jayden menoleh ke sekitar, di rumah sakit, tapi Jayden terkejut saat melihat Jeano tidur dengan menggenggam jarinya. Heran mengapa Jeano memilih menemaninya.
Tapi Jayden lebih memfokuskan badannya yang sakit sekarang, Jeano bergerak tidak nyaman saat jari jemari yang dipegangnya bergerak.
Jeano terbangun langsung sumringah melihat Jayden sudah sadar, tapi dahi Jeano mengernyit melihat Jayden yang terlihat menahan sakit.
"Jay, kamu gapapa?! Bentar aku panggil dokter!"
Jayden ingin menjawab tetapi Jeano langsung pergi dari ruangannya, memanggil dokter. Beberapa menit dokter sudah datang dan memeriksanya.
"Udah ga sakit?" Ucap Jeano memastikan tidak ada yang sakit lagi saat dokter sudah keluar.
Jayden menggeleng, masih terlalu lemas untuk berbicara. Jeano melihat ada tas di nakas, sepertinya baju gantinya diantar tadi pagi.
Jeano menatap Jayden begitu pula dengan Jayden, mereka saling menatap dengan berbeda artian. Jayden masih terlalu lemas untuk berbicara jadi Jeano memutuskan ikut diam saja.
"Ke-kenapa diem?" Parau Jayden karena baru berbicara, berusaha memecah keheningan karena tidak biasanya mereka berdua diam.
"Ga tau." Acuh Jeano, membersihkan wajahnya dengan tisu karena keadaannya kacau juga ya.
"Jangan diem, maaf." Jeano menghela nafas mendengar permintaan maaf Jayden, heran.
Jeano tidak menggubris itu, mengambil kain lap yang sudah basah dan mendekati Jayden. Membersihkan wajah Jayden yang bisa dibersihkan, juga tangannya supaya terlihat lebih segar.
"Sekarang diem, biasanya kamu juga selalu diem." Sarkas Jeano membuat Jayden bungkam, tersindir.
"Aku mau mandi, jangan aneh-aneh!"
"Aku ga bisa kemana-mana."
"Di bilangin diem!" Jayden ciut langsung diam, bodoh sekali dirinya melawan singa yang sedang marah.
Jeano tidak peduli langsung masuk ke kamar mandi sementara Jayden diam saja, merada bingung dengan dirinya sendiri.
Bagaimana keadaannya sekarang? Apakah dia lumpuh atau bagaimana sampai membuat Jeano marah.
Sudah beberapa menit, Jeano keluar dari kamar mandi dengan baju yang sudah lengkapnya hanya kaos dan celana pendek lalu menoleh ke Jayden yang sudah tertidur lagi.
Jeano menghela nafas, Jeano terlalu lama berada di kamar mandi membuat Jayden memilih tertidur. Jeano memutuskan untuk mencari makan di luar.
"Halo?"
"Dimana lo? Rumah sakit?" Tanya Hazel diseberang sana.
"Mhm."
"Jayden gimana?"
"Baru sadar."
"Gue udah absenin kalian berdua." Jeano mengangguk walau Hazel tidak tau.
"Makasih, kabarin yang lainnya juga."
"Gampang, ya udah ntar mungkin kita kesana."
"Gue tunggu." Sambungan terputus, Jeano mengambil bungkus makannya kembali ke kamar inap Jayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]
Novela JuvenilJeano si keras kepala yang mempunyai hubungan rival dengan Jayden namun hubungan mereka belum menententukan sepenuhnya tetap atau bahkan bisa berubah seiring berjalannya waktu. "Now, I Got You." Start: 24 Juni 2022 Finish: 29 Juli 2022 ©nonovvibe 20...