23. Be a good

7K 605 4
                                    

"Je! Udah lama lo ga turun ke arena, gamau ketemu Hazmi lagi?" Canda Hazel, Marvel mendengus mendengar ide Hazel yang malah mencari masalah.

Mereka bertiga di kantin sedang menunggu Reyhan dan Jayden yang sedang membantu guru lagi, mereka itu memang murid kesayangan di MIPA karena kepintarannya tentu saja.

Jeano hanya mengedikkan bahunya acuh, entahlah dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Hazmi. Bagaimana kabarnya juga dia tidak peduli.

Menurutnya Hazmi itu memang musuhnya, entah di arena ataupun di sekolah. Tetapi Jayden hanya musuh di sekolah, diluar itu Jeano hanya menganggap Jayden biasa saja.

"Anjing tu orang ga waras!" Umpat Reyhan marah. Jeano, Hazel dan Marvel terkejut tiba-tiba Reyhan datang sambil mengumpat diikuti Jayden dibelakangnya yang ingin meledakan amarahnya tapi ditahan.

Jeano mendekati Jayden mengelus punggungku pemuda itu perlahan, mengajaknya duduk di bangku sebelahnya yang masih kosong.

"Kenapa lo berdua?" Marvel menatap Jayden dan Reyhan bergantian, meminta penjelasan.

Sebelum Reyhan menjelaskan, ia meminum minuman Hazel langsung mendapat pelototan pemiliknya, tapi demi gebetan gapapa.

"Disini aja?" Reyhan memastikan sambil melihat sekeliling ruang guru yang cukup ramai karena ini jam istirahat.

"Iya." Jayden singkat, menata lembaran soal murid-murid di kelasnya satu persatu dengan rapi.

"Gue heran kenapa tempat Bu Anna di tempat sepi gini, mana di pojokan lagi."

Reyhan melihat sekitar, ruang Bu Anna ini di pojok ruang guru, paling sepi dan lumayan banyak tumpukan buku-buku yang tebal.

Saat sudah selesai mereka sedang berjalan menuju kantin menyusul yang lain, Jayden melirik sekitar yang cukup sepi karena murid-murid yang lain sedang makan di kantin.

Jayden terdiam di tempat merasa ada seseorang di belakang mengawasi mereka, tentu saja membuat Reyhan penasaran ikut berhenti juga.

Ada orang yang bersembunyi di balik tembok di ruang osis dan, tangan Jayden menahan lengan murid itu dengan kuat yang ingin mengambil foto mereka lagi setelah di kantor tadi.

Cukup bodoh bersembunyi di pintu ruangan osis yang terbuka tentu saja terlihat dari luar, Reyhan terkejut ada orang ternyata disini.

Jayden dengan sigap langsung mengambil hp itu membuka galeri nya, ternyata benar ada beberapa foto Reyhan dengannya di kantor tadi.

Pasti dia ingin menyebarkan rumor yang tidak-tidak disini, apalagi dengan bukti yang cukup membuat orang percaya, Jayden langsung menghapus foto itu dua kali.

"Berani lo ngambil foto orang tanpa ijin, hah?!" Saat Reyhan ingin mendekat, ia langsung ditahan oleh Jayden supaya tidak bertindak gegabah.

"Kerja buat siapa lo?" Tanya Jayden langsung membuat murid itu menunduk enggan menjawab.

"Jawab! Lo bisu?" Jayden tanya sekali lagi dengan penekanan di setiap nadanya, Jayden tersenyum remeh tidak ada respon sama sekali.

Tangan Jayden yang masih memegang tangan murid itu langsung berubah menjadi cengkraman kuat hingga membuat murid itu meringis, tulangnya serasa dipatahkan bersamaan.

"Masih ga mau jawab?"

"A-adel! ARGHH." Jayden langsung membanting murid itu hingga tersungkur, beruntung suasana disini sepi. Sial, Adel lagi.

"Anjing dia lagi?! Gila!" Reyhan tidak menyangka sekaligus muak.

Jayden meletakkan hp milik murid itu di kantong miliknya, murid itu gemetar padahal Jayden tidak menyentuhnya lagi.

BOYFRIEND - JAEMJEN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang