BAB 4 ~Pulang Telat

1.9K 89 1
                                    

Selamat Membaca

Pagi jam 4, Fira sudah bangun.

Menjalankan rutinitas seorang ibu rumah tangga.

Ia mandi dulu lalu menunaikan ibadah subuh.

Setelah itu, Fira mencuci baju, Piring, nyapu dan ngepel.

Keringat membasahi badan nya, yang gempal.

Setelah punya anak, Fira memang kurang merawat diri. Hingga ia jadi gendutan.

Membuat sarapan selesai.

Fira duduk santai memakai daster rumahan nya, memainkan ponselnya berselancar mencari tau cara mempercantik penampilan.

Benar kata Arman. Dia harus cantik supaya suami betah di rumah.

Tak terasa waktu sudah menjelang siang.

Leo sudah terlihat tampan dengan setelan kantornya.

"Wah, mas kelihatan lebih fresh dari biasa nya?" Fira tersenyum miring, melihat penampilan suaminya.

Suami nya terlihat sangat tampan, tidak akan ada yang tau dia sudah menikah dan punya anak jika tidak kenal.

Terlihat masih muda dan menarik.

Fira menghela napas nya dalam, lalu melihat penampilan nya sendiri. Pakai daster, dan bau asap.

"Iya dong, mas harus tampil perfec supaya di hormati bawahan." Senyuman selalu merekah di bibir Leo, menambah tampan dirinya.

"Sarapan dulu mas." Fira berdiri menghampiri nya.

"Mas sarapan di kantin saja. Udah telat." Tersenyum cerah.

"Mas berangkat dulu, ya."

Fira mencium punggung lengan suaminya.

Tanpa ciuman, suaminya naik motor lalu pergi meninggalkan rumah.

Fira termenung sendiri.

Lalu segera mandi, memakai celana jeans. Ah, sudah gak muat di badan nya yang gendutan.

Memakai celana leging dan atasan tunik saja akhirnya.

Rambut ia gerai, memakai sedikit lipstik warna nude di bibirnya.

"Lumayan." Gumamnya, saat melihat wajahnya di cermin.

Pergi menuju rumah mertua untuk menjemput puterinya yang menginap kemarin.

Kantor Leo

Leo duduk berhadapan dengan Salma, selingkuhan nya.

Sudah jadi rahasia umum kalau ada hubungan antara Leo dengan Salma, semua menutup mulutnya dan tak mau ikut campur.

Makan bersama sambil berbincang ringan, dengan sesekali tertawa.

Indahnya selingkuh, itulah yang mereka rasakan.

Sementara, di belakang mereka ada hati yang tersakiti.

*

*

Fira sudah sampai di rumah mertua.

"Mama!" Teriakan Tiara memekakan telinga.

"Pulang yu!" Fira menggendong puterinya, sayang.

"Iya, tapi sebentar lagi." Tiara melompat dari pangkuan mama nya dan bermain dengan anak dari kakak Leo.

"Fira, bantuin ibu di dapur yuk!" terdengar suara ibu mertua berteriak.

"Iya, Bu." Dengan cepat menuju dapur, dan bantu-bantu sebisanya.

Ibu sedang sibuk memasak untuk memenuhi pesanan tetangga nya.

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang