Chating dengan Siapa Mas?

1.9K 87 1
                                    

Fira sebenarnya belum tidur, dia hanya pura-pura tidur.

Dia bisa merasakan pergerakan dari tempat tidur nya.

Fira membuka matanya sedikit, terlihat Leo beringsut pelan turun dari tempat tidur nya.

Dia duduk di lantai beralaskan karpet, punggungnya bersandar pada ranjang.

Ketik, ketik

Ketik, ketik

Bahu Leo tampak bergetar, dia tertawa tanpa suara. Sudah jelas kalau dia lagi berbalas pesan saat ini.

Dan dugaan Fira, bersama selingkuhannya.

Fira beringsut pelan, tak bersuara.

Karena saking asiknya berbalas pesan, Leo tidak menyadari isteri nya tengah mengintip.

Ingin marah, tapi kemudian dia berfikir dengan cerdas.

"Oke, aku akan membuatmu malu mas! Aku akan pergoki kamu saat lagi berduaan dengan selingkuhan mu itu!" Mengepalkan tangannya di udara.

Wajahnya memerah karena marah, tapi dia berusaha sekuat mungkin menahan nya.

"Chatingan sama siapa mas semalam ini?"

Pertanyaan Fira mengagetkan Leo.

Dengan cepat menutup aplikasi pesan nya.

"Ehm, ini lagi liat video FB." Jawab nya tergagap.

"Kok, gak ada suaranya?" Tersenyum mengejek.

"Kan aku silent, takut berisik kasian kan kamu sayang." Naik ke tempat tidur memeluk dan mencium b*b*r nya sekilas.

"Apaan sih mas." Menepis tangan suaminya, malas rasanya disentuh bekas pelakor.

"Aku pengen, boleh ya." Memeluk lagi, menci**i lehernya lembut.

Membuat rangsangan yang luar biasa kepada Fira.

"Kalau aku gak tau kelakuan mu di luar, sudah pasti malam ini kamu aku kasih jatah mas, aku juga mau sebenarnya. Tapi, kelakuan mu bikin aku muak." Dalam hati Fira.

Mengurai pelukan suaminya. "Aku lagi datang bulan mas." Bohong.

Leo mengernyitkan dahinya. "Datang bulan? Bukan kah harusnya sudah bersih sejak 3 hari yang lalu?" Rupanya Leo berhitung.

Glek

Fira menelan saliva nya, takut ketahuan berbohong.

"Hem, gak tau bulan ini rasanya lama. Mungkin, karena aku lagi stres." Menjawab asal.

"Stres? Stres kenapa? Apa uang yang aku kasih kurang?"

Leo merasa sudah memberikan nafkah yang cukup, 3 juta sebulan untuk mengurus anak satu yang berusia 3 tahun.

"Lumayan, tapi seharusnya naik dong. Biar aku bisa belanja kosmetik di mal. Kan kalau aku cantik kamu juga yang seneng." Tersenyum miring, matanya menatap lekat wajah suaminya.

Ingin tau bagaimana reaksinya.

"Uhuk uhuk." Entah batuk betulan atau bohongan, tapi dengan cepat Leo memalingkan wajahnya.

Perkataan Fira seperti sedang menyindirnya saja.

Fira berdiri, turun dari tempat tidur nya.

"Kemana?" Tanya Leo dengan lembut.

"Ke wc mau pup, mau ikut? heheh." tertawa mengejek.

"Ah, tidak, tidak." tersenyum.

Sepeninggal nya Fira, Leo mengelus dadanya.

"Kenapa semua perkataannya hari ini seperti sedang mengejek ku si, gak mungkin kan dia tau aku main-main di belakangnya." gumamnya pelan.

Segera membuka aplikasi chat nya, ada pesan belum dibaca dari Ayang nya.

Ketik ketik

Ketik ketik

Membalas pesan nya.

"Selamat bobo ya sayang 😘." Leo.

"Met, bobo juga. Mimpiin aku ya, mas 🤗😘." Ayang.

Setelah itu semua histori chatting dengan Salma di bersihkan nya, supaya tidak ada jejak.

Dia juga, mengganti nama Ayang dengan nama Pak Mahmud.( Mamah muda, maksudnya.)

Untuk menghilangkan kecurigaan dari Fira.

Setelah itu, Leo memeluk guling memakai selimut sampai leher dan tidur.

Fira sebenarnya tidak ke kamar mandi. Dia duduk di ruang tengah, nonton tv sambil ngemil keripik.

Melihat hp nya tergeletak di rak dekat tv.

Membuka aplikasi pesan, dan mengetikan pesan kepada Arman.

"Man aku mau curhat." Fira.

Pesan masih belum di baca.

Mungkin sudah tidur fikir nya. Dia meletakkan HP di sampingnya.

2 menit kemudian terdengar suara nada dering pesan.

Ting

"Malam ya tidur, bukan nya curhat 🙄." Arman Jomblo ( Nama yang di berikan Fira untuk Arman di kontak nya.)

"Suamik ku kepergok chatingan sama pelakor itu lagi 😭." Fira.

"Cerai aja, nikah sama aku. Di jamin aku senengin kamu lahir batin 🤭." Arman Jomblo.

"Sialan, kamu tuh my best friend forever. Kasih saran dong, please 🥺." Fira.

"Kamu dandan yang cantik dong untuk suami kamu, jangan berpenampilan kaya emak mau ke sawah gituh, 😁." Armand jomblo.

"Capek ah ngomong sama kamu!🙄." Fira.

"Trus ngapain kamu yang duluan suka curhat sama aku😒."

"Kepaksa kan gak ada orang lain yang aku percaya 🤭." Fira.

Mereka chatingan cukup lama membahas langkah yang harus di ambil oleh Fira.

Mungkin, Fira juga salah ya. Curhat masalah rumah tangga sama orang lain, cowok lagi.

Tapi Arman adalah sahabat terbaik dan satu-satu nya setelah dia menikah.

Leo sendiri tidak ambil pusing dengan kedekatan mereka. Fira dan Arman sudah seperti saudara kandung yang tak terpisahkan.

Fira kembali ke dalam kamarnya jam 1 dini hari.

Masuk ke dalam selimut tebal, tampak suaminya tersenyum senang.

Wajah tampan dan lembutnya selalu membuat nya berdebar.

Ya, dia memang tampan. Setingkat lebih tampan dari Arman.

Eh, ko ngebandibingin sama sobatnya yang cengengesan dan jomblo itu. Jauh lah, Leo nya kalem dan lembut.

Arman petakilan, cengengesan dan suka ngomong seceplosnya.

Menyentuh lembut pipi suaminya, merapatkan tubuhnya di dada nya.

Memeluknya erat.

Hangat dan nyaman.

"Salma, sayang I love you." Leo mengingau.

Fira langsung mundur keluar dari pelukan itu.

Duduk menatap wajah tenang dan bahagia suaminya tercinta.

"Lagi tidur aja masih panggil nama nya, secinta itukah kamu sama dia mas!" Airmata nya meleleh mengalir deras membasahi pipinya.

Dia tidur di sisi tempat tidur, memeluk guling dengan mata yang berair.

Memunggungi suaminya, malas rasanya melihat wajah tampan itu malam ini.

Bersambung....

Salam
mirastory.

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang