Bab 19 ~ Perkataan Mertua yang Menyakitkan

1.1K 51 0
                                    

Selamat Membaca



*

*






Rumah Orang Tua Fira


(POV Leo)


"Ayo masuk!" Ibu mertua menggendong Tiara dan satu tangan nya menggandeng Fira.

Aku mengekorinya dari belakang.

Baru sampai bang pintu, hatiku sudah getir.

Pintu utama memang langsung terhubung ke ruang tamu.

"Masuk Le, kenapa diam saja. Apa kamu merasa punya salah sama kami? Heheh."

Sapaan pertama dari kakak ipar ku, Surya. Langsung mengena ke ulu hati ku.

Meski terkesan ramah, tapi dari cara dia menatap ku terlihat sinis.

Apalagi sindiran nya itu.

"Ah, rasanya aku ingin pulang lagi."

"Heheh, iya kak." Jawab ku tertawa kecil, sebenarnya untuk mengusir canggung ku.

Aku duduk di sebuah kursi pendek.

Fira sepertinya masuk ke dalam, mungkin ke kamar masa gadis nya atau ke dapur. Aku tak tau.

Tinggal lah, aku beserta 5 orang yang seperti akan menghakimiku.

Ayah mertua tampak memasang wajah datar-datar saja, kak Surya sudah bermuka kecut, apalagi istrinya yang agak gendut itu.

Dia menatap ku seperti yang tidak suka.

Di tambah Dika yang seperti mau memakan ku, dan istrinya yang merupakan adik dari Fira.

Dia sepertinya sangat membenci ku, aku bisa melihat dari raut wajah dan tatapan sinis nya.

"Apa kabar mu Le?" Tanya ayah mertua santai.

"Ba baik yah." Suara ku agak terbata, aku sefikit gugup mengingat kesalahan ku.

"Hah, kenapa tegang begitu? Sepertinya saat kamu selingkuh kamu bisa tenang?" Andini, adik dari Fira menatap ku sinis dengan senyuman yang tak kalah sinis nya.

"Untuk masalah itu, saya mohon jangan di ungkit lagi.Fira sendiri sudah memaafkan ku." 😑

Ucap ku agak kesal.

"Ck, mudah sekali kamu bicara! Aku sebagai kakak nya gak terima kamu memperlakukan adik ku seperti itu!" Kak Surya menimpali, dia terlihat marah pada ku.

Suasana jadi tegang!

Nyali ku makin ciut, seperti sendirian berada di kandang singa.

Ayah diam dengan tenang sambil menyeruput kopinya.

Rasanya aku ingin cepat pulang saja. 😖

Sabar, sabar! Aku menyemangati diriku sendiri dalam hati.

"Sebenarnya apa yang ada di pikiran mu waktu itu, hingga tega - teganya menghianati Fira ku!"

Tiba-tiba saja ibu mertua datang dengan membawa nampan berisi kopi dan menyodorkan nya pada ku.

Aku diam membeku tak berkutik, aku kalah telak!

Ini memang salah ku! Tapi, aku juga jangan di hakimi begini dong.

Fira lagi! Kemana dia sih, kok gak kelihatan batang hidungnya.

Malah membiarkan semua keluarganya menghakimi ku begini!

Atau, jangan - jangan ini rencananya! Aku jadi buruk sangka kan pada nya.

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang