Sahabat Sejati

2.4K 98 9
                                    

"Tapi, jujur aja penampilan mu setelah menikah itu sangat jelek. Lihat saja, daster kamu sudah lusuh, badan kamu bau asap, rambut, kamu ikat satu gak rapi lagi. Iya sih, kaya nenek-nenek."

Jawab Arman, yang hanya bercanda saja.

Tapi, karena saat ini Fira sedang galau, baru menemukan bukti perselingkuhan suaminya.

Perkataan Arman terasa menyakitkan.

"Hik hik hik." Akhirnya terisak-isak.

"Eeeh, kok nangis. Aku kan cuma bercanda aja." Garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

Merasa bersalah.

"Maap, maap. Kamu cantik ko, pake banget malah." Berusaha meredakan tangis Fira.

Arman fikir, perkataannya telah menyinggung perasaan Fira.

Fira menghentikan tangisannya, lalu berkata. " Ar, boleh aku curhat. Selama ini, kamu satu-satunya sahabat aku. Kadang aku malah ngerasa, kamu tuh jodoh sejati aku."

Arman melongo mendengar pernyataan Fira, sahabatnya dari jaman sekolah dulu.

"Sampai aku nikah, kamu pun kayak ngikutin aku." Pede banget sepertinya Fira, ya.

"Idiiih, pd. Rumah aku kan emang dari dulu di sini, kamu nya aja yang sengaja nikah sama orang sini, biar bisa ngintilin aku kali." Arman memutar bola matanya malas.

Emang dari dulu gak ada yang berubah dari Fira, sahabatnya yang hobi nya kepedean.

"Heheh." Fira terkekeh.

"Man, aku lagi galau. Suami ku selingkuh." Berbisik, takut kedengeran tetangga.

"What? Jadi ini alasannya kamu tanya-tanya sial penampilan kamu?" Bola mata Arman membulat sempurna.

Fira mengangguk dengan mata yang berembun.

"Tenang saja, sahabat sejati mu ini akan jadi orang nomer satu yang mendukungmu! Kalau perlu kita kebiri suami mu itu! Huuuh!" Arman mengepalkan tangan nya di depan dada.

"Gak gitu juga kali! Huuh." Fira merasa jengkel dengan kelakuan teman nya, pantes aja masih jomblo.

"Heheh." Arman menurunkan tangan nya, sambil nyengir.

"Man, pantesan kamu masih jomblo. Kamu tuh masih kayak bocah aja suka ngomong seceplosnya, padahal usia sudah tua." Gerutu Fira.

"Eiith, kalau aku gak laku kan ada kamu. Nanti, setelah kamu jadi janda aku yang bakalan nikahin kamu. Hehehe." cengengesan.

Fira mendengus sebal.

"Aku jadi penasaran,sejak jaman sekolah dulu, kamu sering bilang suka, cinta dan kutunggu janda mu. Itu beneran apa boong sih sebenernya?" Menatap mata Arman dengan penasaran.

" Ya iyalah itu Beneran. Kamu nya aja yang selalu nolak aku." Memasang raut wajah sedih nya.

"Mana ada yang percaya, cara kamu ngomong aja cengengesan gitu." Memonyongkan bibirnya.

Arman membuang mukanya sekilas.

"Nanti kamu bantuin aku menguntit mas Leo ya, aku tau dari kecil cita-cita mu kan mau jadi detektif. Heheh." Nyengir kuda.

Arman hanya mendengus kesal.

"Euleh - euleh, ini duo sejoli pagi - pagi udah curhat aja." Sapa mak Ani yang suka kepoin urusan Arman sama Fira.

Maklum Mak Ani adalah saksi nyata kedekatan dua sobat ini semenjak mereka dari jaman SMU.

Waktu jaman sekolah, Fira sering di bonceng Arman ke rumah nya, untuk sekedar mengerjakan tugas sekolah.

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang