BAB 37 ~ Ada Apa Ini?

968 44 1
                                    

Selamat Membaca


(Pov Fira)

Aku berkata dengan sebisa mungkin menahan rasa sakit di hati ini, jika teringat perbuatan Salma dan mas Leo.

Terlebih, Salma selalu menggunakan alasan kandungannya yang lemah untuk menahan mas Leo.

Agar tak pulang ke rumahku.

Sungguh keajaiban, tiba-tiba saja Salma mengerang kesakitan.

Dengan cepat ibunya memencet tombol untuk memanggil dokter dan perawat.

Tidak lama kemudian, dokter pun masuk ke dalam ruangan.

Di ikuti mas Leo dan ayah Salma.

"Apa yang terjadi dok?" Mas Leo terlihat panik.

"Alhamdulillah, pembukaannya sudah cukup. Nyonya Salma bisa melahirkan normal dan tidak perlu lagi operasi."

Dokter dan perawat pun mempersiapkan segalanya.

Mas Leo, aku dan ayah Salma ke luar dari ruangan.

Hanya ibunya yang menungguinya saat melahirkan.

Mas Leo memang tak akan mau menunggui Salma. Dia tak mau melihat darah yang keluar begitu banyak.

Dulu, saat aku melahirkan Ara pun begitu.

Mas Leo memilih untuk menunggui ku di luar ruangan persalinan.

"Owek...owek ..!" Tidak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi.

Dokter keluar dan memberitahukan kalau bayi yang lahir adalah perempuan.

Ibu dan anak nya dalam keadaan sehat.

Kami semua mengucap syukur.

Mas Leo masuk dan segera mengadzani bayinya.

Bayi di bawa perawat, ke ruang perawatan bayi untuk di bersihkan.

Sedangkan Salma, di pindahkan ke ruangan perawatan ibu.

Aku dan Mia memasuki ruangan tempat Salma berada.

Tampak orang tuanya sudah duduk di sopa yang tersedia di ruangan itu.

Salma menempati ruangan VIP.

Sedangkan, mas Leo tampak duduk di sebuah kursi yang berada tepat di samping tempat tidur Salma.

Bayinya masih belum di kembalikan kepada Salma.

Mas Leo terlihat tegang, saat melihatku mendekati mereka.

Dia sedikit menyingkir. Memberikan ruang, agar aku bisa berada di dekat Salma.

"Selamat ya Salma atas kelahiran bayi mu." Aku tulus memberinya ucapan selamat.

"Terimakasih." Salma tersenyum kecil padaku, dia menatapku sekilas.

Lalu tampak memperhatikan perutku yang tampak membulat.

"Kamu lagi hamil? Ko bisa?" Tanyanya heran.

Pertanyaan macam apa itu! Ya bisalah kan aku punya suami, dan suamiku itu adalah suamimu juga!

Marah rasanya aku mendengar pertanyaan Salma.

"Uhuk uhuk." Mas Leo tiba-tiba saja terbatuk-batuk, mendengar pertanyaan Salma.

"Ya bisalah, kan aku punya suami. Kami melakukannya dulu, sebelum suamiku itu memutuskan untuk tidak pulang-pulang. Karena istri mudanya terlalu manja dan posesif!"

Akhirnya, aku jawab pertanyaan Salma dengan nada ejekan.

Salma terbengong-bengong mendengar jawaban ku itu.

Akulah Istri SahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang