Selamat Membaca
(Pov Fira)
"Maapkan aku yah, tapi tolong ijinkan aku untuk memikirkan hal ini. Ada Ara dan bayi dalam kandungan ku yang harus aku pikirkan saat ini."
Ku sentuh perut ku yang membuncit. Ada janin berusia 6 bulan di dalam nya. Tiba-tiba saja mataku jadi mengembun.
Hatiku sedih memikirkan harus berpisah dengan suami yang sangat aku cintai. Meski, dia sudah menyakiti hati ku berulang kali.
"Kamu itu jangan bodoh Fira, apa yang kamu takutkan! Kamu masih muda, kamu bisa memiliki suami lagi yang lebih segalanya dari Leo. Apalagi, kamu itu sudah mapan kini, usahamu maju dan menjanjikan."
Entah apa maksud ayah, tapi dia melirik mas Yudha sekilas. Saat mengatakan aku bisa punya suami lain.
Apa jangan-jangan ayah ingin aku menikah dengan mas Yudha.
"Yah, ku mohon." Ku tatap wajah ayah ku lekat.
"Hem, sebaiknya jangan di paksa pak
Biarkan, Fira berpikir lagi." Mas Yudha menimpali.Ayah ku menghela napasnya dalam-dalam, sepertinya dia kesal padaku. Yang masih saja mempertahankan pernikahan ku dengan mas Leo.
"Baiklah, coba kamu pikirkan lagi. Leo itu plin-plan, dia tidak punya pendirian. Dia sudah banyak menyakitimu, pikirkan itu baik-baik." Ujar ayah.
"Iya." Aku hanya pasrah, tak bisa menyangkal apa yang ayah katakan. Karena, memang nyatanya seperti itu.
Ayah pun pamit untuk ke toko. Sementara aku di tinggal berdua dengan mas Yudha.
"Bagaimana kabar puterimu?" Tanya ku basa - basi.
Aku jadi ingat anak mas Yudha dan Salma, dia anak yang begitu di manjakan suamiku dulu. Kalau ingat hal itu hatiku jadi terluka.
"Baik, aku dengar dari ayah mu, sekarang kamu buka usaha." Mas Yudha tersenyum padaku.
"Iya, usaha kecil -kecilan. Lumayan untuk tabungan di masa depan." Jawab ku.
"Oh begitu ya. Aku dengar dari ibumu usahamu sudah buka 2 cabang baru di luar kota?" Tanya nya antusias.
"Iya. Tapi, masih dalam pengembangan. Bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanyaku.
"Alhamdulillah lancar. " Jawab nya antusias, lalu dia bercerita seputar pekerjaan nya.
"Wah kalian udah akrab aja, gak canggung lagi kayaknya." Ibu tiba-tiba saja sudah ada di dekat kami.
"Ibu bisa saja." Mas Yudha tersenyum lebar pada ibu, terlihat raut wajah malu - malu nya.
Kenapa juga dia, apa jangan-jangan dia masih ada hati pada ku. Apalagi, statusnya saat ini masih duda katanya.
"Ma, Ara mana?" Tanyaku, karena tak melihat Ara pulang bersama ibu.
"Tadi kami ketemu Dika di jalan, dan Ara mau ikut ke rumah adik mu. Ya udah ibu bolehin aja." Jawab ibu, lalu duduk di samping ku.
"Emangnya Dika dari mana?" Tanyaku heran. Karena jarak dari rumah adik ku itu, sekitar 10 sampai 15 menitan menuju ke rumah mama.
"Katanya sih habis ada keperluan sama teman nya, yang kebetulan rumah teman nya itu di sekitar sini. Tadinya mau mampir dulu ke sini, tapi karena ketemu Ara di jalan, gak jadi deh." Ibu menjelaskan.
Aku hanya mengangguk saja.
Cukup lama aku dan mas Yudha mengobrol. Hingga, mas Yudha memutuskan untuk pulang.
"Kalau kamu jadi pisah sama Leo, mama rasa kamu cocok sama Yudha. Lagian, kenapa dulu nolak dia. Padahal dia itu lebih dari Leo segalanya." Ibu berkata dengan berapi-api.
![](https://img.wattpad.com/cover/307335572-288-k605153.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Istri Sahnya
RomanceFira tanpa sengaja menemukan chat antara suaminya dengan wanita lain. Dari sana mulai terkuak perselingkuhan antara Leo suaminya dengan wanita selingkuhan nya yang bernama Salma itu. Tanpa di duga, Salma ternyata sampai hamil anak Leo. Apa yang akan...