"besok kalian akan menikah"bara berkata sambil menatap putrinya yang saat duduk di depannya.
Saat ini keluarga Anya sedang berada di ruang makan.
Mendengar itu.mebuat Anya menatap ke arah papa bara.seketika dia teringat akan mimpi buruk yang sempat mengganggu pikiranya.
Semoga mimpi itu nggak nyata.
Batin Anya sambil berdoa.Anya mengangguk.sekarang selera makanya menjadi hilang.
Elsa menatap sang putri dan mengelus Surai hitamnya.
"Mama yakin kamu pasti bisa."
Anya menatap ke arah Elsa yang berada di sampingnya.
"Iyah. Ma.pa. Anya izin keluar sebentar."
Kedua orang tuanya saling pandang dan mengangguk paham.mungkin sang putri saat ini membutuhkan udara segar untuk menenangkan pikirannya.
"Boleh.tapi jangan pulang larut malam" kata Elsa dengan nadaa lembut.
"Iyah.kalau gitu Anya berangkat dulu.assalmualaikum"
Setelah menyalami tangan kedua orang tuanya.anya berlalu pergi meninggalkan rumah menuju taman yang berada di depan kompleks.
Saat tiba di taman.anya menduduki bangku yang sudah tersedia di sana.
Menatap ke arah langit yang dihiasi dengan banyaknya bintang.Saat ini suasana taman cukup sepi.
"Mimpi itu nggak akan jadi nyata kan?"
"Mimpi apa?"
Suara serak nan dingin itu membuat Anya terkejut dan mengalihkan atensinya ke samping. Menemukan Sosok Canva yang saat ini menatapnya sambil menduduki bangku yang sama.
"Bukan apa apa"membuang pandangnya ke arah lain.
"Lo.kenapa bisa kesini?"tanya Anya sambil kembali menatap Canva.
"Nemenin Lo"
Mendengar perkataan Canva membuat Anya menatapnya sekilas.dan kembali menatap ke depan.
"Mending Lo pulang"
"__"
"Gw minta maaf"
Perkataan Canva membuat Anya menyerit bingung.
"Soal kejadian tadi"
Anya hanya mengangguk.
Keduanya kembali terdiam sambil menatap ke arah depan dengan suasana canggung.
Canva menatap wajah Anya yang ada di sampingnya.
"Lo Nerima perjodohan ini?"
Anya menatap lurus kedepan.
"Gw juga nggak bisa nolak.toh pernikahan nya udah besok"
Canva menganguk.keduanya kembali terdiam.tiba tiba bunyi ponsel Canva terdengar.menandakan panggilan masuk.
Sebelum mengangkat telfon itu.canva menatap Anya sekilas.tapi gadis itu masih memandang ke arah depan.
"Halo?"
"Canva kamu bisah kesini nggak?"( Suara gadis dari sebrang sana.riana)
"Kenapa?"
"Aku takut di rumah sendiri.mama sama papa lagi keluar kota.bibi juga nggak ada.sekarang aku sendiri di sini.kamu bisah datang kan?"
Anya yang mendengar suara itu hanya diam menyimak.menunggu respon Canva.
"Bisa.lima belas menit lagi aku sampai"
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVANYA (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"SEBENARNYA MAU LO ITU APA?,GW CAPE SAMA SIFAT LO" "mau gw itu, LO PERGI JAUH DARI HIDUP GW!!"