"jelaskan,apa masalah kalian,sampai membuat keributan seperti itu"tanya pak Arnol.sambil menatap Canva dan Kevin yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan nya.
Tak ada yang membuka suara.keduanya hanya diam membisu sambil menatap tak minat pak Arnol.
Saat ini Canva dan Kevin sedang berada di ruang BK.
Merasa geram dengan keduanya.membuat pak Arnol langsung menggebrak meja yang ada di depannya.
BRAK.
Canva dan Kevin masih menatap pak Arnol Tampa ada rasa kaget.
"Kalian bisu,tidak ada yang ingin menjelaskan kepada saya?"
"Murid sialan"emosi pak Arnol sambil menatap tajam kedua pemuda itu.
"Ini privasi kami.sebaiknya anda tidak ikut campur dalam hal ini"kini Canva mulai membuka suara nya.
"Maka dari itu,sebaiknya hal privasi seperti ini tidak seharusnya di bawa sampai kesekolah.dan kalau bapak tidak salah bukanya kalian sahabatan?"ucap pak Arnol dengan nada bicara yang lembut.
"Hm"
"Lalu kenapa bisa seperti ini?"tanya pak Arnol yang belum puas dengan jawaban yang di berikan.
"Privasi"ucap keduanya dengan nada rendah.
Pak Arnol hanya bisa menghembuskan nafas sabar.kini matanya kembali menatap serius ke arah Canva dan Kevin.
"Kalian akan bapak skors selama tiga hari."ucapnya
Keduanya hanya menganguk seakan haal itu sesuatu yang biasa bagi mereka.
"Kalau begitu kalian bo__"
Belum selesai pak Arnol menyelesaikan ucapanya kini Canva dan Kevin sudah melangkah keluar dari ruangan terkutuk itu."Murid sialan"umpatnya dengan emosi tertahan.
*****
Saat ini Anya sedang bertempur dengan alat alat dapur, penampilan nya sudah terlihat sangat kacau.kunciran rambutnya yang semula bagus kini sudah mulai merosot.anak anak rambutnya mulai menutupi wajah cantiknya.pelipisnya mengeluarkan keringat lelah.tapi wajahnya masih terlihat bersemangat.Matanya terus fokus menatap ke arah ponsel yang saat ini sedang menampilkan vidio tentang cara pembuatan bolu kukus.
Saat ini ke adaan dapur sangat kacau.
Tepung sudah berhamburan di lantai."Masukan pasta pandannya"ucap Anya sambil memasukan bahan yang sudah di siapkan.
"Nah udah deh, sekarang tinggal di kukus."ucapnya dengan bahagia.
Saat ini Anya sedang memasukan satu persatu bolu kukus kedalam panci yang sudah berada di atas kompor.perlahan tanganya mulai menyalakan kompor dengan api besar.
"Semoga hasilnya sesuai dengan pikiran gw"ucapnya sambil tersenyum senang.
Ceklek.
Suara pintu yang di buka.membuat Anya langsung berlari menuju ruang tamu.matanya menemukan sosok Canva yang saat ini sedang terlihat begitu lesu.
Seragam sekolah nya tidak lagi terkancing,membuat kaus hitam polos terlihat begitu jelas.rambutnya acak acakan,dan apa ini sudut bibirnya berdarah.
"Lo kenapa?" Tanya Anya dengan tatapan hawatir.menghampiri Canva yang saat ini sedang duduk di sofa.
Canva tak menjawab.matanya Iyah tutup dan badanya Iyah sandarkan ke arah sofa.
"Ck"Anya langsung melangkah menuju meja tv.dan mengambil kotak p3k di dalam laci.
Berbalik dan menghampiri Canva kembali.
Perlahan tanganya mulai mengobati luka Canva menggunakan kapas yang sudah di cairkan oleh obat betadin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVANYA (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"SEBENARNYA MAU LO ITU APA?,GW CAPE SAMA SIFAT LO" "mau gw itu, LO PERGI JAUH DARI HIDUP GW!!"