"apa kau bisa mengubah takdirku?.
Rasanya lelah, sangat lelah!!"
Pov. Anya
.
.
.
.
.
.
.
.
Utamakan vote sebelum membacaHappy reading 🥳
👑👑👑
Gadis itu berdiri sambil menatap dingin ke arah mereka,wajahnya selalu datar, tak ada perubahan,masih tetap seperti itu.
Alvin menghempaskan kerah baju Canva dengan kasar,kedua tanganya merapikan kembali jeket yang Iyah gunakan.
Tatapannya mengarah ke ujung koridor, dimana gadis itu berdiri.
Netra gadis itu beralih menatap ke arah tuan bara.tatapanya hampa,tersirat kesedihan dan kebencian.
"R__rika?" Tanya Elsa. Mama dari anya.wanita itu terlihat gemetar,sorot matanya menatap kosong ke arah Rika,perlahan namun pasti,bening air mata kini mulai turun membasahi pipi mulusnya.
Rika tak menjawab, wajahnya masih terlihat datar,tak ada perubahan dari mimik wajah gadis itu.
Tuan Bara merangkul istrinya,mengusap punggung istrinya agar lebih tenang.
Rika berjalan ke arah Riana. Berdiri dan menatap gadis itu dengan sorot mata tajam.
PLAK
Tanpa kata,tangan halus itu langsung melayang tepat di wajah riana.membuat gadis itu langsung berpaling.tangan kanannya terangkat untuk mengelus bekas tamparan yang tiba tiba.
Semuanya diam tak ada respon, mereka masih menatap ke arah rika.sangat tauh apa yang sedang di rasakan gadis itu.
Beda halnya dengan Canva. Tangannya terlihat mengepal di kedua sisi tubuhnya, matanya menajam terlihat bola mata yang berubah berwarna merah.tatapanya seakan membunuh,garis wajahnya begitu dingin.
Membuat semuanya menatap ngeri ke arahnya.
"SIALAN" pukulan yang ingin di layangkan Canva di cegah dengan lihai oleh gadis itu.
Melintir tangan Canva dan menatap dingin ke arah lelaki itu.
"Jangan ikut campur bajingan" nada dingin itu membuat Atmosfer yang ada di koridor rumah sakit terlihat sedikit menyeramkan.
Tuan Agas menatap pertengkaran itu dengan wajah datar, netranya menatap lurus ke arah Rika.
"Jangan sentuh miliku" tekan Canva sambil menghempaskan tanganya, Dari genggaman Rika. Ralat! Cengkraman
"Are you serious? Jika dia milikmu! Lalu__" Rika menjeda kalimatnya, netranya menatap ke arah ruangan operasi. Menatap sendu pintu ruangan itu. Tatapannya kembali ke arah Canva. Senyum miring tercetak jelas di wajahnya " lalu yang di ruangan itu. simpanan mu? Begitu kan tuan Canva"
Alvin menatap wajah Canva.menunggu respon yang akan di berikan.
Rio sudah mengepalkan tangannya, sudah di pastikan jika perkataan yang keluar dari mulut Canva, adalah salah.maka satu pukulan akan melayang indah di wajah tampannya.
Kevin menatap datar ke adaan saat ini. Memasukan tanganya kedalam saku jeket yang Iyah gunakan.menunggu sampai di mana drama ini akan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANVANYA (TAHAP REVISI)
Teen Fiction"SEBENARNYA MAU LO ITU APA?,GW CAPE SAMA SIFAT LO" "mau gw itu, LO PERGI JAUH DARI HIDUP GW!!"