MK. 4

22.1K 768 6
                                    

-kenapa kamu terus membuatku berharap bahwa kamu mungkin menyukaiku?-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-kenapa kamu terus membuatku berharap bahwa kamu mungkin menyukaiku?-

-leedh

* Test pack?

Sudah 1 minggu Keisha tidak ada kabar, bahkan teman sekelasnya sempat bingung di mana keberadaan keisha. Apalagi nasib kelas tergantung pada kehadirannya di class meeting. Tapi ini, 1 minggu ia tidak masuk tanpa keterangan.

Sementara itu, Mahen terus memikirkan Keisha. Tapi ia benci melihat Keisha, ia tidak ingin menemui Keisha, ia sangat benci dengan Keisha dan dirinya malam itu. Ia hanya berfikir, Keisha telah menjebaknya. Tapi entah kenapa ia terus memikirkan Keisha. Ia bisa gila karena Cewek itu. Apalagi Keisha sudah tidak masuk 1 hari, tentu saja ia menjadi perbincangan banyak murid.

Loli dan Sisil sudah datang ke rumah Keisha, tapi pak Dio bilang Keisha tidak ada di rumah. Sebenarnya Keisha ada di rumah, tapi pak Dio bersekongkol dengannya agar tidak memberitahu keberadaannya kepada teman temannya.

Loli dan sisil pun merasa ada yang janggal dengan hilangnya kabar dari Keisha. 1 mjnggu tanpa kabar, tidak pernah online di sosmed, tidak masuk kelas tanpa keterangan, dan sikap pak Dio yang sempat membuat mereka curiga.

Sementara itu Keisha di dalam rumah sangat tenang saat kedua temannya itu pergi dari halaman rumahnya. Ia merasa bersalah dan tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Keadaan kelas XI Ipa 2 menjadi kacau sejak hilangnya Keisha. Mereka cukup kesal dan terus menggerutu karena Keisha hilang di saat saat yang di butuhkan. Nasib kelas XI Ipa 2 ada di tangan Keisha.

"Pie sih anjir, bisa bisanya gak masuk terus pas di butuhin. Emang bener bener ya si Keisha." Gerutu Feri ketika akan melakukan Class meeting di hari ke 3.

"Lo udah samperin ke rumah belum sih lol?" Lanjutnya bertanya kepada Loli.

"He'em." Jawab Loli santai sembari terus fokus pada ponselnya.

"Yang bener? Jangan boong boong club dong lo!" Ujarnya kesal.

"He'em."

"Keknya tanda tanda peperangan nih." Gumam Sisil yang diam menyimak percakapan mereka.

"Lo he'em he'em mulu. Jawab serius bisa gak sih!?" Kesalnya membuat Loli menatapnya tajam.

"Kok anda ngatur? Siapa ya? Kenal aja nggak deh perasaan." Jawab Loli lalu kembali lagi menatap ponselnya.

"Oh lupa ingatan? Ya udah sih mending gitu daripada lo ngajak orang war terus ye kan." Ujarnya sedikit mengejek.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang