MK. 21

11.3K 385 4
                                    

* I'am sorry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* I'am sorry

"Mami?"

Keisha tersadar dari pingsannya pukul 06.45 pagi hari. Ia merasa badannya sakit semua. Ia memanggil maminya untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Tapi mami Keisha tak menjawab apa pun, malah menanyakan keadaan Keisha.

"Kamu gak papa nak?"

"Nggak sih mi, cuma sedikit capek aja. Terus Mahen kemana? Kenapa dia gak jenguk atau nungguin aku? Kemana mi?" Tanyanya membuat maminya melihat ke arah papinya.

"Oh iya mi, kemarin kalo gak salah. Aku udah cek kandungan ke dokter. Cucu mami sama papi sehat." Lanjutnya sembari terkekeh pelan.

"Mahen lagi cari sarapan ya? Atau mandi? Atau masih tidur? Mahen tidur di-"

"Mahen kritis Kei!" Ujar papinya lantang.

"Ah, papi bisa aja. Bercanda mulu, jangan gitu dong pi. Gak lucu btw."

"Papi kamu gak bercanda Kei. Mahen kritis karena luka tusukan di perutnya. Kamu masa lupa ingatan? Di ingat ingat lagi dong.."

"Mami lagi, ikut ikutan ngeprank aku."

"Keisha! Papi sama mami gak bercanda! Mahen beneran kritis! Mahen ada di rumah sakit yang sama juga kaya kamu!"

"Keisha mau ketemu Mahen." Ujarnya menahan tangis.

"Mami! Keisha mau ketemu Mahen! Mamiii.. Keisha mau ketemu Mahen miii..."

"Jangan sekarang kei."

Mami Keisha melihat ke arah papinya. Kemudian mami Keisha mengambil kursi roda untuk Keisha. Keisha menghapus air matanya dan bersemangat untuk bertemu dengan Mahen.

Pagi ini di depan ruang rawat Mahen sudah ramai teman temannya. Mereka yang melihat kedatangan Keisha dan orangtuanya hanya bisa diam seribu bahasa.

"Keishaa? Kamu kenapa ke sini? Keadaan kamu gimana?" Tanya mamah Mahen, alias mamah angkat.

"Keisha gak papa mah, Keisha mau ketemu Mahen." Ujar Keisha diangguki oleh maminya.

Keisha melihat Mahen yang berada fi atas kasurnya lemah. Mahen terlihat tidak ada daya. Mahen masih memejamkan mata seperti orang yang tidak mau membuka mata.

"Mahen, bangun." Bisiknya mendekati Mahen.

Keisha mengambil tangan Mahen dan menggenggamnya erat. Keisha mencium tangan Mahen sembari meneteskan air matanya.

"Aku telat nolong kamu, maaf.."

"Bangun hen, anak kamu nungguin kamu bangun. Ayo.."

"Keishaa..." Panggil maminya pelan.

"Pegang perut aku, kamu gak kangen anak kamu?" Ujar Keisha terus meneteskan air matanya.

Ia berhenti sejenak. Ia merasa ada yang aneh dengan perutnya. Kemarin perutnya sudah buncit, kenapa sekarang tidak? Perasaan Keisha mulai tidak enak.

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang