HAIII MANIEZZ, KETEMU LAGI SAMA ZEIN😣💚
HAPPY READING MANIEZZZ 💚💚
***
"MATI AJA LO BANGSAT!"
Teriakan yang mendominasi dengan tekanan itu menguar di dalam ruang bawah tanah. Suasana disini begitu mencekam. Semua orang yang ada disitu pun tidak ada yang berkutik ataupun berani angkat bicara. Mereka tidak melakukan apa-apa kendati ketua mereka sedang terkulut emosi.
BUGH!
Darah segar keluar dari mulut cowok yang sudah tidak berdaya itu. Zein menarik rambutnya dengan kuat, mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah mengenaskan cowok itu.
"Lo dikasih hati minta jantung ya. Lo tau? Karena perbuatan lo salah satu anggota Xander mendekam di jeruji besi. Dan lo tau itu semua karena siapa?"
DUG!
"KARNA LO ANJING!" teriak Zein murka. Wajahnya merah padam, bahkan keempat sahabatnya meringis ngeri melihat kemurkaan Zein kali ini. Meskipun ini bukan pertama kalinya mereka melihat Zein semarah itu, tetap saja Zein terlihat mengerikan.
"Sumpah gue nggak nyangka sama dia." bisik Egi pada Arion.
Arion berdecih. "Sebenernya gue udah curiga sama gerak-gerik dia akhir-akhir ini."
Belakang kepala cowok itu sudah mengeluarkan darah akibat dorongan kuat dari Zein. Zein sama sekali tidak perduli kalau cowok itu mati, toh memang itu tujuannya sekarang.
BUGH!
BUGH!
Seakan tak memberi celah untuk cowok itu bisa bernafas lega, Zein kembali menghadiahi cowok itu dengan pukulan mautnya.
Sudut bibirnya tertarik keatas. Ada perasaan puas dan senang ketika melihat darah segar keluar dari mulut cowok itu. Bau amis menyeruak di ruang bawah tanah ini. Melihat lawannya sudah hampir sekarat, entah kenapa membuat Zein bahagia. Sangat bahagia.
"Uhuk! Uhuk!" Cowok itu terbatuk. "L-lo iblis." katanya terbata, wajahnya sudah penuh dengan darah.
Zein terkekeh sinis. "You know that," Zein jongkok, menatap sinis kearah lawannya tadi. "Dan iblis ini bakal bangun kalo dia tau ada pengkhianat."
Cowok itu terkekeh. "G-geng abal-abal l-lo nggak cocok diketuai s-sama m-manusia iblis kaya lo."
BUGH!
"Hidup lo tinggal beberapa detik aja nggak usah belagu, Tegar." ujar Zein setelah menghadiahi Tegar pukulan mautnya.
"L-lo tunggu pembalasan g-gue, Zein."
Setelah itu Tegar tidak sadarkan diri. Entah itu pingsan atau memang sudah tidak bernyawa lagi, Zein sama sekali tidak perduli. Ia menatap darah Tegar yang membekas ditangannya.
"Gue tunggu pembalasan lo, Tegar." Ia berdiri. Menatap keempat temannya. "Bersihin semuanya, jangan sampai ada yang berbekas."
"SIAP, BOS!"
Hari ini suasana hatinya sangat buruk. Salah satu anggota Xander di fitnah oleh anggotanya ah ralat mantan anggotanya sendiri. Tama, anggota kepercayaan Zein difitnah mengkonsumsi barang terlarang yang bahkan dilarang keras oleh Zein. Geng mereka memang terkenal dengan kenakalannya, tapi Zein mencoba untuk membuat anggotanya tidak bergantung pada barang terlarang itu. Karena ia tahu bagaimana rasanya kecanduan narkoba. Meskipun Tegar tidak membawa nama Xander, tetap saja Zein marah. Tama itu sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Zein juga begitu percaya pada Tegar, namun sayang, kepercayaannya justru dipermainkan oleh Tegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZEIN
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] BANYAK MENGANDUNG KATA KASAR, JANGAN DI TIRU YAA!! Kisah ini hanya menceritakan tentang seorang Elzein Mahardika Caesar yang begitu tertarik dengan gadis bernama Alicia Anastasia Mahessa. Cia tak pernah menyangka saat ia...