6. Tama

120 14 5
                                    

kamu suka teka-teki??😏

btw happy reading maniezzz💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw happy reading maniezzz💚💚

***

"HUAAA!!"

Teriakan yang berasal dari mulut Egi itu membuat semua orang yang berada di basecamp Xander langsung terkejut. Mereka yang semulanya sedang santai ria langsung berlari kearah Egi. Apalagi suara Egi ini cemprengnya minta ditampol.

"Kenawhy kenawhy???" cerca Rescha baru datang dari belakang.

"Kenapa, jingan???"

Wajah Egi tampak lesu memandang teman-temannya. Detik berikutnya cowok yang kerap diejek jelek itu langsung berhamburan ke pelukan Rescha.

"E-eh anjing! Gue masih normal goblok!" sungut Rescha mencoba melepaskan pelukannya.

"G-gue cuma butuh pelukan bentar aja...." lirih Egi masih memeluk Rescha.

"Lo kenapa sih, Gi?!" tanya Arion gemas.

"Tau nih! Malah langsung nemplok ke gue. Kesambet dimana lo?" tanya Rescha, membiarkan Egi memeluknya. Kasihan juga melihat anak beruk satu ini.

"Lo abis di keroyok sama geng sebelah, Bang?" tanya salah satu junior mereka. Namun Egi tetap diam.

"Ck, bocah gendeng." gumam Arion.

Zein mencolek lengan Egi. "Lo kenapa?"

Egi menatap Zein dengan memelas. "Embun tolak gue, Zein. HUAAA!!" Egi melempar tubuhnya di sofa.

"Bangsat!"

"Woo Egi shibal!" Rescha mendendang kaki Egi keras. "Lo bikin panik aja tau gak!"

"Tau nih! Jantung gue sampe berdetak."

"Ya kalo jantung lo nggak berdetak artinya lo mati, kampret!" Rescha menggelengkan kepala. "Nasib nasib, giliran punya temen otaknya segede otak teri gini."

Egi menunduk. "Dia cewek pertama yang nolak gue anjir. Padahal dari dua ribu cewek yang pernah gue tembak, nggak ada satupun yang nolak gue. Tapi kenapa dia nolakk???" Egi berteriak dramastis.

"Padahal kan gue udah mutusin pacar-pacar gue, gue udah nggak berhubungan sama siapapun lagi buat bisa dapetin hati dia. Eh tadi gue..." Mata Egi langsung berkaca-kaca. "Gue nembak dia, langsung dia tolak mentah-mentah..."

Arion menghela nafas, ia duduk disamping Egi. "Perempuan di dunia banyak, sekalipun gak sama dia lo gak bakal mati, Gi." ujar Arion.

"Kalo gue jadi dia, gue juga nggak bakal percaya sama omongan lo, Bang. Pasti dia mikirnya lo cuma main-main aja." ucap Eja, junior mereka. Kebetulan hari ini mereka ingin berkumpul bersama di basecamp. Tidak ada hal penting, hanya ingin main saja.

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang