5. Hot News

140 13 7
                                    

HAII HAII HAIIII ELZEIN BACKK!!🤗

HAPPY READING MANIEZZZ 💚💚💚

HAPPY READING MANIEZZZ 💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAK KETU DAN WAKETU NIHH😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAK KETU DAN WAKETU NIHH😍

***

Saat ini yang Cia harapkan hanya satu, tidak bertemu Zein. Kalaupun tidak sengaja, ia harus menghindar. Ia takut cowok itu akan berbuat lebih nekat lagi. Ya meskipun Cia tidak yakin dengan ucapan Zein yang dia anggap bullshit itu. Namun tetap saja, ada rasa takut dalam benaknya. Apalagi saat ia meng-stalking akun instagram Xander, disitu Cia menemukan fakta bahwa Zein ini cukup mengerikan.

Zein ini orang yang sangat berpengaruh di Xander dan tentunya semua orang. Ketua geng yang katanya ditakuti banyak orang. Mendengar kata geng motor, Cia sudah membayangkan orang-orang yang akan saling beradu jotos bahkan saling bunuh membunuh. Itu membuat ia merinding sendiri.

"Lo kenapa kaya mau maling gitu?" tanya Fiola membuat Cia terkejut. Gadis itu mengelus dadanya karena terkejut bukan main, padahal nada berbicara Fiola sama sekali tidak berteriak, terkesan santai.

"Gue cuma ngomong santai padahal, lo sampe kaget banget gitu." ujar Fiola terkekeh.

"Nanti gue jelasin di kelas, ayo buruan masuk." Cia menggandeng tangan Fiola, berlindung dibalik tubuh gadis itu. Fiola yang melihat tingkah Cia hanya mengernyit tidak paham.

"Lo kenapa sih?" tanya Fiola saat mereka sudah berada di kelas X IPA 2.

Cia melirik kearah pintu dan koridor, kemudian kembali menatap Fiola. "Gapapa, hehe," ujarnya sambil menyengir.

"Gak mungkin gapapa sampe kaya orang ketakutan gitu, lo lagi dikejar-kejar penjahat yaa??" tanya Fiola.

Emang.

Cia menggeleng. "Seriusan gapapa, ayo duduk." ajak Cia. Fiola yang masih bingung hanya mengikuti Cia.

"Geby belum dateng?" tanya Cia. Fiola hanya mengedikkan bahu, ia menolehkan kepalanya kebelakang, menatap Cia penuh selidik.

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang