15. Apartemen

65 10 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo beneran gapapa 'kan, Ci?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo beneran gapapa 'kan, Ci?"

Agaknya itu sudah menjadi pertanyaan keseribu yang Geby dan Fiola lontarkan. Cia terkekeh, menggeleng kemudian.

"Seriusan, gue gapapa. Lagian cuma memar sedikit."

"Itu cewek gila kenapa bisa langsung nyerang lo sih?!" sungut Geby dengan wajah merahnya.

Cia merotasikan matanya keatas, seperti sedang berpikir. "Gue juga nggak tau sih. Cuma kayanya dia cewek yang suka sama Kak Zein."

Fiola mengangguk-anggukkan kepalanya. "Jadi maksudnya, dia kira lo ngerebut Zein dari lo?"

Kedikan dibahu Cia terangkat. "Maybe."

"Najis banget. Dikira Kak Zein pacar dia apa ya." Geby berdecih. "Lain kali kalo lo di tindas lagi, langsung panggil kita berdua. Kita lawan mereka bareng-bareng." ujar Geby yang langsung diangguki Fiola.

"Kejahatan di bales sama kejahatan. Kalo di bales kebaikan, malah sering ngelunjak. Gatau diri emang." celetuk Fiola.

Cia terkekeh. Mengangguk cepat. "Pasti! Nanti kalo mereka berbuat ulah lagi, pasti langsung gue panggil kalian."

Fiola menghela nafas pelan. "Kita khawatir banget sama lo waktu itu. Mana Kak Zein marah banget lagi. Serem banget, Ci, kalo lo tau kejadian semalem."

Geby yang sedang memakan cemilannya mengangguk dua kali. "Iya, anjrit, mana meja kami sampe patah. Padahal lo tau itu besi kan? Gila nggak tuh." timpal Geby menggelengkan kepalanya.

"Keterlaluan banget. Ntar gue suruh dia ganti meja lo berdua." ujar Cia.

Saat ini Fiola dan Geby tengah berada di apartemen Zein untuk menjenguk Cia. Sudah satu jam lamanya mereka habiskan waktu di kamar milik cowok itu. Awalnya, setelah Cia bangun dari pingsannya, ia cukup terkejut saat tahu ini bukan di rumah sakit ataupun kamarnya, melainkan di apartemen Zein. Tapi setelah Zein menjelaskan pada Cia, akhirnya Cia mengerti.

"Jadi lo bakal tinggal sementara disini?" tanya Fiola.

Cia meringis. "Kayanya sih. Bantu gue ya ngomong sama Ayah Bunda, ngomong ke mereka kalo gue nginep dirumah lo, La." ujar Cia pada Fiola.

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang