[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ]
BANYAK MENGANDUNG KATA KASAR, JANGAN DI TIRU YAA!!
Kisah ini hanya menceritakan tentang seorang Elzein Mahardika Caesar yang begitu tertarik dengan gadis bernama Alicia Anastasia Mahessa.
Cia tak pernah menyangka saat ia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Bagi Zein, tidak ada yang lebih penting dari keselamatan Cia saat ini. Sebenarnya sebelum Rescha memberitahu pada Zein kalau Alexa sudah berada di Indonesia, Zein sama sekali tidak terlalu khawatir saat Cia ia tinggal di sekolah. Tapi mendengar kalau Alexa and the gank sudah mulai kembali kesekolah, membuat Zein khawatir. Takut yang selama ini ia khawatirkan akan terjadi.
Zein mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tidak memperdulikan umpatan kasar serta teriakan dari pada pejalan kaki dan pengendara lainnya. Yang ada dikepalanya saat ini hanya Cia.
Rescha, Arion dan Egi juga ikut membuntuti Zein menuju sekolah. Namun jarak antara motor mereka dengan Zein sangatlah jauh. Zein kalau sedang terburu-buru, sama sekali tidak perduli keselamatan dirinya sendiri maupun pengendara lain.
Tidak butuh waktu lama, Zein sudah sampai di depan SMA Wismagama. Ia menstandarkan motornya di depan gerbang yang tertutup. Tanpa harus memanggil satpam, Zein langsung memanjat gerbang sekolah yang tinggi. Biarlah nanti ia dipanggil ke BK, toh itu juga sudah menjadi kebiasaan Zein dkk.
Tujuan awal Zein hanya kelas Cia. Langkah besarnya langsung mengarah ke kelas X IPA 2. Jeritan dari siswi-siswi yang sedang jamkos mulai terdengar, namun sama sekali tidak ia hiraukan.
BRAK!
"ASTAGFIRULLAH!"
BUGH!
"Lo Kristen goblok!" Ruqi memukul belakang kepala Michel dengan keras. Michel hanya tertawa.
"Cia mana?" tanya Zein tanpa basa basi. Wajahnya merah padam.
Michel menatap ekspresi Zein takut-takut. "G-gue,"
"GUE TANYA CIA MANA, ANJING?!" Dengan kesal, Zein menarik kerah baju Michel yang berbicara gagu.
