24. Sebuah Fakta

29 9 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lama tidak menyapa😞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lama tidak menyapa😞

HAPPY READING MANIEZZZ 💚💚

***

Kaki mungil itu terus berlari kencang melewati jalanan yang cukup sepi. Hari ini hari Senin, artinya upacara bendera akan segera dilaksanakan. Apalagi arah jarum jam dari arloji yang berada di tangannya, sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit.

"Sial." gerutunya kesal.

Cia menatap kanan kiri, berharap ada kendaraan yang lewat. Namun sepertinya hari ini bukan hari keberuntungan bagi Cia, karena kendaraan umum satupun sama sekali tak ada yang lewat.

Alasan kenapa Cia berlari, karena mobil yang memang dikhususkan untuk mengantar Cia ke sekolah bocor. Awalnya, Pak Wawan menyuruh Cia menunggu sebentar selagi Pak Wawan mengganti ban, namun Cia tidak mau nanti ia terlambat. Jadilah ia berinisiatif berlari sampai ke sekolah.

Untuk Zein, Cia dan Zein bahkan jarang ke sekolah bersama, itupun atas permintaan Cia, karena Cia tahu, jarak apartemen Zein dan rumahnya lumayan jauh.

Alis Cia mengernyit menatap kearah motor yang menurutnya tidak asing.

"Itu bukannya motor Kak Rescha?" gumam Cia.

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang