20. Dia Yang Sebenarnya

34 8 12
                                    

KATAKAN KALAU SAYA RAJIN UPDATE!🥰🤗

Dengan tergesa-gesa Cia berlari di koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tergesa-gesa Cia berlari di koridor rumah sakit. Pikirannya kacau saat mendapatkan pesan dari Egi kalau Zein dilarikan ke rumah sakit. Cia juga belum tahu apa penyebab cowok itu masuk rumah sakit.

"Permisi, pasien atas nama Elzein Mahardika Caesar." ujar Cia dengan nafas tersengal.

"Sebentar ya, Kak." Pelayan tersebut mulai mencari nama yang Cia minta. "Pasien atas nama Elzein Mahardika Caesar berada di ruangan VIP kelas A nomor 5."

Cia langsung mengangguk, mencari ruang VIP tempat Zein berada. Perasaannya saat ini campur aduk menjadi satu. Keringat dingin mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.

Sampailah Cia di depan kamar Zein dirawat. Sebelum masuk, ia menarik nafas perlahan. Setelah dirasa lumayan tenang, Cia membuka pintu. Baru saja ia masuk, sudah dihadiahi suara berisik, yang lebih dominan adalah suara Egi.

"Eh Bu ketua kita udah dateng." sambut Egi saat Cia baru datang.

Cia tersenyum tipis menatap keempat teman Zein yang berdiri mengelilingi brankar, matanya langsung mencari keberadaan Zein.

"Hey." Zein berujar lembut menyambut kedatangan kekasih. Ia langsung merentangkan kedua tangannya, tanpa rasa malu sedikitpun, Cia menubrukkan tubuhnya ke dalam pelukan Zein.

"WESSS ANGELL, BALIK YOK BALIK." teriak Egi.

Rescha memutar bola matanya. "Kalo udah ketemu sama induknya emang udah beda vibes-nya."

"Kamu kok bisa sampe dibawa ke sini sih?!" sungut Cia yang masih berlinang air mata. Memukul pelan dada Zein. Tapi melihat keadaan Zein saat ini, cowok itu terlihat baik-baik saja. Tidak ada luka perban dikepala seperti yang Cia pikirkan.

Zein mengaduh, terkekeh melihat Cia menangis. "Bisalah, kan lagi sakit."

"Ya tapi kamu abis ngapain? Aku tadi udah ngomong jangan ngebut-ngebut terus kenapa bisa sampe kaya gini? Abis jatuh kan?!" cerca Cia masih kesal.

"Buset ni bocil, ngomong nggak di rem sama sekali." celetuk Egi menggelengkan kepalanya.

"Aku gapapa."

"Eh tunggu-tunggu." Egi menyela. "Apa tadi? A-aku?"

Zein mendengus, Egi sudah mendengar cara bicara Zein yang berbeda dengan Cia. Sudah dipastikan kalau nanti ia akan menjadi bahan bullying se-sirclenya. Bahkan bisa-bisa nanti terdengar sampai ke telinga anak Xander yang lain.

"Eh iya ya, coba ulang Zein, lo ngomong pake aku?" timpal Rescha ikut-ikutan.

"Woi anjing, perut gue kok geli ya." Arion memegang perutnya yang terasa begitu menggelitik.

Egi menggigit bibir bawahnya kuat. "Aku nggak kuat, aku nggak kuat."

Bugh!

"Berisik!" ujar Zein setelah melempar Egi menggunakan bantal rumah sakit.

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang