21. Party

34 10 11
                                    

Cia menatap langit-langit kamarnya. Menghela nafas pelan, lagi-lagi bayangan tentang kekehan serta ucapan ketus Rio memenuhi otaknya. Yang bisa Cia simpulkan, Papa Zein tidak menyukainya.

Tadi pagi, Alexa dan Rio datang berniat menjemput Zein pulang. Dokter juga mengatakan kalau keadaan Zein sudah mulai pulih. Hanya lebih banyak istirahat, jangan terlalu banyak gerak. Itu pesan dari dokter.

Meskipun ucapan Rio sangat ketus padanya, Cia sama sekali tidak mendengar ucapan yang menyakiti hatinya. Alexa juga bersikap cukup baik tadi. Gadis itu sama sekali tidak berbuat ulah seperti yang dia lakukan terakhir kali bertemu dengan Cia.

Ting!

Cia mengambil ponselnya yang berdenting diatas nakas. Jari cantiknya mulai berselancar diatas ponsel.

cecan semua🤪🥰😏💝

Gebycans_
ntar malem beneran jadi ga nih?

Fiolalalala_
Emangnya kak Zein udah sehat?

kak zein belum sehat, dan kayanya gue gajadi ikut deh

Gebycans_
yahh, masa gajadi sih. eh coba gue tanya kak egi dulu

Cia berdecih. Percuma saja Geby bertanya pada Egi, karena Cia tahu pasti sekarang Zein tengah berduaan dengan Alexa. Jujur saja, ia sedikit cemburu. Wajar kan dia cemburu?

Gebycans_
WOII ANJRITT!! JADIII!!! KAK ZEIN PERGI WEI!!

Mata Cia membulat sempurna. Dengan cepat ia mencari kontak Zein. Tak butuh waktu lama, orang yang ia hubungi langsung mengangkat panggilan itu.

"Kamu kenapa iyain aja sih ke acaranya? Kan lagi sakit! Nanti kalo makin sakit gimana? Emangnya kamu mau masuk rumah sakit lagi?" cerocos Cia saat sambungan terhubung. Sama sekali tidak memberi jeda untuk Zein berbicara.

Terdengar tawa disana. Tawa yang terdengar sangat merdu itu membuat Cia hampir terpesona. "Kamu kenapa ketawa? Ada yang lucu? Aku lagi serius, Elzein."

Tawa itu mulai reda. Mereka berdua sama-sama diam.

"You're so cute, Love."

Jantung Cia seperti ingin copot saat ini juga. Empat kata itu entah kenapa membuat jantungnya berdegup dengan sangat kencang.

"I'm okay, cuma acara biasa, kenapa ngga hadir? Aku juga sebagai Ketua Xander, nggak mungkin nggak dateng." ujar Zein dengan suara seraknya. Cia yakin cowok itu baru bangun.

"Kamu baru bangun?" Melupakan dirinya yang marah-marah tadi, Cia berujar lembut.

"Iya."

"Maaf, jadi ganggu istirahat kamu."

Zein tersenyum manis disana. Salahnya Cia sama sekali tidak melihat. "Awalnya tadi mau marah-marah, cuma pas liat nama kontaknya, nggak jadi marah."

Cia tertawa. "Yaudah marah aja."

"Gabisa."

"Oh ya, kamu ada ngomong ke Kak Egi kalo jadi ke pesta?"

"Dari awal aku udah ngomong, jadi. Nggak mungkin aku batalin gitu aja."

Cia mendengus. "Kalo masih sakit nggak usah aja."

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang