26. Titik Terang

33 6 7
                                    

assalamu'alaikum epriwannnn💅💅
kangen elzein tidaa??

assalamu'alaikum epriwannnn💅💅kangen elzein tidaa??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebelum membaca, alangkah baiknya memencet tombol vote dulu yahh🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebelum membaca, alangkah baiknya memencet tombol vote dulu yahh🤗

happy reading maniezzz

****

Rescha berjalan dengan santai memasuki halaman rumahnya. Sebelah alisnya tertarik keatas saat melihat seorang gadis tengah duduk diteras rumah.

"Ngapain kesini?" tanya Rescha.

Alexa yang tengah melamun langsung terkesiap. "Nggak ngapa-ngapain, cuma pengen main aja." ujarnya.

Rescha melirik kedalam. "Nggak masuk?"

Alexa menggeleng kecil. "Nggak perlu, gue kesini cuma mau ngomong sesuatu sama lo."

Rescha mengangguk kecil, dalam hati tersenyum kecut. Ia tahu pembicaraan ini tak jauh-jauh dari Zein.

"Mau bicara dimana?"

"Cafe biasa." Alexa meninggalkan Rescha tanpa mendengar jawaban cowok itu terlebih dahulu. Dengan patuh, Rescha hanya mengikuti Alexa dari belakang.

Setelah menempuh waktu kira-kira lima menit lamanya, mereka berdua sudah duduk dibangku cafe tempat biasa mereka nongkrong.

Rescha terkekeh. "Masih inget aja ini tempat jadi tempat biasa kita nongkrong balik sekolah."

Alexa ikut terkekeh. "Masih dong, ini tempat kita bertiga sering nongkrong pas bolos."

Bertiga, ya siapa lagi kalau bukan Rescha, Alexa dan Zein. Mereka bertiga memang berteman sejak SD. Hubungan pertemanan mereka pun cukup dekat. Alexa yang menjadi satu-satunya ratu disitu begitu diistimewakan oleh Zein dan Rescha. Namun, sebuah kejadian membuat semuanya menjadi runyam.

"Jadi mau ngomong apa?" tanya Rescha.

Alexa menatap Rescha dengan serius. "Bantu gue hancurin keluarga Zein."

ELZEINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang