"Lepaskan jisoo, dasar gila!!!" teriak jihoon di tengah-tengah langkahnya mengejar jimin
park jimin, walaupun membopong tubuh jisoo. langkahnya tetap stabil dan anehnya malah semakin cepat, perawakannya memang kecil namun otot tubuhnya sangat kuat
sementara itu, jisoo merasa kesakitan karena jimin mengenai lukanya
"ahh.. s-sakit, turunkan akuu!" ronta jisoo dengan tenaga yang tersisa, ia shock. perilaku jimin saat ini tidak dapat diprediksi sama sekali
melarikan diri? yang benar saja! itu tidak semudah yang ia kira.. dan tiba tiba melibatkan dirinya?
jisoo tidak munafik, ada sedikit rasa senang dalam hatinya karena dapat melihat wajah pria yang selalu mengganggu pikirannya itu. namun, melarikan diri bukanlah solusi
pahitnya lagi, menetap juga tidak akan ada solusi.. karena jimin pasti akan mati di pengadilan
jimin tidak berkata apapun dan tetap fokus berlari menyusuri lorong yang panjang, deru nafasnya terdengar jelas oleh jisoo. wajahnya begitu dibasahi oleh keringat, namun entah kenapa gendongan nya tidak pernah mengendur sedikit pun. seolah olah jisoo adalah sesuatu yang berharga, tidak akan pernah ia lepas walau resiko melindunginya dapat membahayakan nyawanya sendiri
"ITU DIA DISANA!" tiba tiba sekelompok polisi menghadang jalan dihadapannya, ketika jimin ingin berbalik arah. senapan senapan mematikan itu siap meluncur dalam hitungan detik
ya, ia sudah terkepung
"ck, sial!" gumam jimin penuh amarah
ia memutar otak, kemudian tanpa aba aba mendorong rak yang berisi obat obatan kepada sekelompok polisi yang menghalangi jalan turun ke tangga.
brak!!
dengan cekatan, ia langsung turun ke bawah sampe terengah-engah. meskipun ototnya kuat, namun ia juga punya batas
dengan hati hati ia menuruni tangga agar tidak jatuh, jika jatuh kemungkinan jisoo terluka akan lebih tinggi
"DIA ADA DISINI!! CEPAT!" teriakan yang begitu ricuh terdengar dari belakang jimin, ia tidak tahu ujung tangga ini akan berakhir sampai mana
yang sudah ia perkirakan, bisa saja para polisi sialan itu sudah menunggu nya di bawah juga
kakinya mulai terasa lemas setelah berlari beberapa menit. ia pun menemukan pintu yang menghubungkan ke ruangan kebersihan, dengan tenaga yang tersisa jimin pun membuka pintu tersebut lalu menutupnya dengan perlahan
"k-kamu tidak apa apa..?" jimin menurunkan jisoo, tanpa sempat menjawabnya ia langsung terbaring kelelahan di lantai
"hey! sudahlah.. tidak ada gunanya juga kamu melakukan ini" jisoo benar, tak lama lagi pasti posisinya akan segera diketahui oleh polisi
pria itu menatap langit langit kemudian memejamkan matanya, merenungkan apa yang baru saja terjadi hari ini
lelah, sangat lelah
disampingnya ada seorang gadis yang ia sukai, lagi lagi.. dengan kondisi yang tidak berdaya. ia pengecut! membawanya dalam kondisi sakit. lagi lagi jimin melukainya
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]