"Emh.. aku sudah kenyang Jim"
"Tentu saja bodoh, kau menghabiskan semuanya bagaimana tidak kenyang" Jimin menyambar kotak bekal yang berada di tangan jisoo untuk diletakkan di atas meja kembali
Malu untuk mengakui nya, tapi sebenarnya jisoo benar benar lapar sedari tadi. Jimin bahkan sempat gemas ketika menyaksikan tingkah jisoo yang sangat kikuk, beberapa butir nasi menempel dengan berantakan di sekeliling bibirnya, tak hanya di bagian wajah tetapi remehan nasi itu pun menempel di bajunya
Astaga dia memang seperti anak kecil! Cara makannya sudah sangat berantakan sekali, ingin rasanya Jimin menyuapi jisoo lantaran gemas sedari Tadi. Tapi dia tidak akan melakukan itu, karena yah.. image park Jimin yang jisoo kenal dingin akan hancur jika ia melakukan itu
"A-aku seperti nya sudah sembuh Jim, aku akan kembali ke kel---
"Kau sebut ini sudah 'sembuh' ?"
Tunjuk Jimin pada kaki kanan jisoo yang masih diperban, bahkan perbanan itu sampai diganti dengan yang baru akibat luka yang terbuka kembali. Jisoo terkekeh kecil "ehehe, tapi.. aku bosan disini huh.." rengeknya"Kau ditemani namja tampan disini eoh? Berani nya bilang bosan" tatap Jimin ketus
Glek
Gadis itu menelan ludahnya kasar, tapi perasaan apa lagi ini!? Entah sejak kapan ia jadi tidak terlalu takut dengan tatapan menyeramkan yang Jimin berikan. Malah jantungnya semakin berolahraga ketika pria itu menatapnya
"Y-yak tapi aku benar benar bosan huh..."
"Tidur saja" tembal Jimin dengan santai
"Tidak mau, bagaimana aku tidak melakukan sesuatu di hari yang cerah ini? Aish kamu sangat tidak menyenangkan park Jimin" bisa bisanya Jimin menyuruh jisoo tidur? Jisoo itu paling tidak tahan jika harus berdiam diri disaat cuaca sangat mendukung untuk bermain di luar sana
"Tapi kamu sakit, kau ingin pergi keluar sana huh?" Ucapnya sembari mengangkat sebelah alisnya
"Tentu! Aah sinar matahari nya seperti sedang menyambutku untuk berlarian di atas rumput hijau itu, andaai saja" Jimin terkekeh, mendengar kan permintaan jisoo yang sangat tidak masuk akal untuk orang yang terkilir kakinya
Gadis itu menatap keadaan taman belakang sekolah yang nampak dari jendela, raut wajah nya sangatlah sendu. Tidak bisa mengejar kupu kupu yang berterbangan kesana kemari, ataupun berbaring di bawah pohon rindang. Huufft... Tempat itu sangatlah cocok untuk dijadikan tempat berlarian
"Bersabarlah, nanti juga akan sembuh tanpa kau sadari. Sambil menunggu.. bagaimana jika aku ceritakan sedikit cerita" Jimin menarik kursi nya agar lebih mendekat ke arah jisoo
"Cerita apa?" Tatap jisoo bingung
Jimin tersenyum lembut "haha entahlah, dengarkan saja"
Melihat ekspresi Jimin yang seperti nya mulai serius, jisoo menarik selimut lebih ke atas karena merasa cerita yang diceritakan Jimin akan seru. Kini gadis ini mulai menyimak
"Kau suka cerita dongeng?"
"Do-dongeng?"
"Ah, tidak suka?" Tanya Jimin kembali dan belum melepaskan pandangannya dari jisoo
"Tidak! Suka sekali malah. Ayo ceritakan" Jimin lagi lagi dibuat terkekeh oleh gadis dihadapannya ini, aah.. entah kenapa di mata Jimin, jisoo itu menggemaskan ketika sedang memohon sesuatu
"Pada suatu hari.. hiduplah seorang pangeran kecil yang dibesarkan di dalam istana..-----
Brakk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]