"jisoo aku pulang yaa" lambai Irene dari kejauhan, aku pun tersenyum hingga lesung pipiku nampak. Yah sebelum nya Irene memang ada janji dengan teman teman yang lain untuk perji karaoke bersama, huft.. andai saja aku bisa ikut.. tapi tidak mungkin dengan kondisi kakiku yang tidak memungkinkan
Jisoo mengambil tas nya sambil berusaha berdiri dari kursinya, entah sejak kapan lagi dan lagi ia menjadi orang terakhir yang berada di kelas
"Aakh.." ringisnya
Ia baru ingat bahwa ia tidak bisa berjalan sendiri
Aah sial.. harusnya ia tidak usah berlari lari saat hujan waktu itu. Pasti hal ini tidak akan terjadi
Batin jisoo sedih
Tiba tiba ada dua buah tangan yang menahan punggung nya dari belakang, tidak perlu jisoo tebak lagi. Ia memutar balik bola matanya, yang pasti.. seseorang itu adalah Jimin
"Kenapa kau masih ada disini?" Tanya jisoo tanpa harus membalikkan tubuhnya
Jimin sedikit terkejut ketika nada bicara jisoo yang seperti sudah hafal bahwa orang itu adalah Jimin, Jimin terkekeh kecil kemudian berjalan kehadapan nya menampilkan senyum manis yang biasa ia tampilkan untuk jisoo Seorang
"Kenapa eoh? Kau tidak senang?" Goda Jimin
"Aish bukan seperti itu.. pulanglah, aku hanya akan merepotkan mu jim. Aku bisa sendiri" balas jisoo sedikit tersenyum
"Hah? Apa? Jangan percaya diri dulu, aku hanya mengambil bukuku yang tertinggal di meja kok" Jimin mengangkat buku tulis fisika dari tangan kanannya
Diam diam, warna pipi jisoo langsung berubah menjadi merah muda.
Aishh dasar kau Kim jisoo!! Memang nya kau mengharapkan apa darinya ck
Batinnya kesal
Kemudian memalingkan wajahnya dari Jimin, berusaha berjalan untuk mencapai pintu kelas. Dia gila, apa karena sering bersama Jimin? Sampai sampai berpikiran seperti itu
"HAHAHA"
Suara tawa yang amat kencang bisa jisoo dengar dengan jelas
Kemudian ia menghentikan langkah kakinya
"Aku hanya bercanda bodoh hahahha.. kau percaya?" Kekeh Jimin sangat kencang dari belakang sana.
"..."
Jisoo mengepalkan tangannya kuat kuat, kesal.. tentu sangat kesal! Apa maunya sih? Mempermalukan kemudian berkata "hanya bercanda" semudah itu? Ck
"Kau pasti berharap aku akan mengantarmu pulang kan?" Entah sejak kapan bibir tebal nya sudah berada di samping telinga jisoo persis
Hembusan nafasnya memberikan sensasi menggelitik ke arah leher jisoo, aah.. apa yang kau pikirkan jisoo.. sadarlah!
"Ti..tidak kok!" Jelasnya lantang
Dheg
Sreet..
Sebelah tangan hangat yang berukuran sedikit mungil menggenggam tangan jisoo begitu erat, jisoo menatap Jimin yang kebetulan sedang menatap dirinya. Sungguh, Jimin adalah lelaki termanis yang pernah jisoo temui selama ini
Tidak perlu dengan berbicara, Jimin begitu peka. Ketika gadis itu terlihat sedih karena tidak ada yang mengantarnya pulang, tidak tega juga melihat nya yang sedang terluka berjalan sendirian menuju rumah nya
Asalnya Jimin tidak terlalu memperdulikan nya, dan hanya berniat untuk mengambil bukunya saja. Tetapi begitu melihat sesosok perempuan yang masih terdiam diri di dalam kelas, membuat nya tidak tahan untuk menyapa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]