"awhh.. pelan pelan Jim.. ini sakit sekali hiks"
"Maaf maaf, sebentar aku akan melepas sepatuku dulu" jisoo mengangguk dan dengan perlahan Jimin menidurkan jisoo di atas lantai sementara ia melepas sepatu talinya
"Sudah beres, tunggu sebentar disini. Akan kubawa kan peralatannya oke?" Waktu demi waktu paku yang menancap di kaki mungil gadis tersebut semakin dalam dan tentu akan membuat nya infeksi jika tidak segera di cabut. Air mata jisoo bahkan jika ditampung sedari tadi pasti sudah dapat satu baskom air, mau bagaimana lagi gadis itu benar benar kesakitan. Mata, hidung, dan pipinya memerah akibat terlalu banyak menangis, bahkan sampai sekarang pun air matanya masih terus mengalir deras
"Jimin-ahh palli palii..! Huhuhu"
Rengek jisoo seperti anak kecilLama kelamaan datanglah Jimin beserta kotak berlambang + warna merah menandakan bahwa itu adalah kotak p3k. "Sabarlah, aku tadi mencari kotak ini ck" tangisan jisoo semakin kencang, Jimin pun duduk di hadapan jisoo yang sedang meluruskan kakinya sehingga paha mulus gadis itu terpampang jelas di hadapan Jimin, terlebih lagi tubuhnya basah kuyup memperlihatkan lekuk tubuh jisoo.
Glek
Jimin menelan ludahnya dan mencoba memalingkan wajah dari jisoo "ada apa?? Cepatlah tarik sepatu ini Jimin. Kakiku serasa mati rasa di dalam sana"
Iya aku tahu apa yang harus kulakukan bodoh. Tapi bagaimana bisa aku memegang kakimu?
Maksud jimin---bukankah tidak sopan memegang kaki seorang gadis? Dan lagi jisoo tidak punya rasa malu sedikit pun begitu??
"A-aku permisi" ucapnya pelan lalu menarik kaki jisoo dan meletakkan nya di atas paha "arghh.. pelan pelan!"
"Mianhe"
Ucap Jimin sedikit bersalah. Lantas ia pun langsung memegang sepatu kanan jisoo yang masih melekat di kaki mulus nya. "Akan kutarik ini, tahan ya?"
Jisoo mengangguk dan bersiap memejamkan matanya ketakutan. Gadis itupun memegang kerah baju Jimin sebagai pelampiasan rasa sakit nya, dan sesekali ia menggigit bibir bawahnya
"A-AAHHH!!!"
tanpa basa basi Jimin menarik sepatu yang ikut melekat di kaki jisoo akibat paku yang menancap. Dengan cepat ia melakukan nya, dan terpampang lah dengan jelas kaki yang berwarna putih pucat beserta darah yang mengalir di mana mana. Paku nya pun masih tetap tertancap dengan kokoh di sana "huhuhuhu.... Jimin.... Hikss ini dalam sekali.... HUAAAAAAA... Aku takut.. kalau aku kehabisan darah bagaimana? Kalau aku infeksi bagaimana?? Hikss hiks"
Jisoo menjerit histeris melihat keadaan kakinya yang mirip seperti zombie. Bayangkan, kaki yang sedang dalam keadaan terluka lalu dibiarkan di dalam tempat tertutup seperti sepatu selama beberapa menit?? Uhh.. pasti akan pucat dan dingin sekali
"Heyy hey tenanglah! Akan segera kucabut ini dengan cepat oke?? Ini tidak akan infeksi karena pakunya tidak berkarat. Mata mungkin kau bodoh, jika kau mati seharusnya itu sudah terjadi sedari tadi ck" memang menurut Jimin jisoo itu terlalu berlebihan. Lucu juga, ketika mendengar kata 'mati' dari mulut jisoo. Mati karena paku?? Itu akan sangat memalukan, kalau pun benar terjadi Jimin akan mencegah hal itu sesegera mungkin
"Ini mungkin akan sakit sekali. Tarik saja bajuku jika kau benar benar merasa kesakitan" tanpa jimin suruh pun seperti nya jisoo sudah bersiap siap memegangi seragam Jimin yang basah, oh ayolah Jim.. kau terus membuat jisoo ketakutan!!
Dan.. tanpa diduga Jimin melakukan nya sekarang juga!
Jisoo pikir setidaknya Jimin akan memberi aba aba. Tetapi bukan, lelaki itu malah menarik seenak nya sementara itu jisoo langsung melenguh kesakitan dan menarik narik baju Jimin seperti orang yang akan melahirkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]