turn on the music 🎵
***
Cklek
Jisoo menutup pintu yang menghubungkan dari rooftop menuju tangga, mengecek bahwa tempat ini benar benar sepi untuk berbicara 4 mata
"Bisa kau lepaskan tanganku?" Ah iya jisoo melepaskan pegangan tangannya pada Jimin, Jimin memutar bola matanya malas "ada apa?"
"Justru aku yang harus tanya itu! Ke-kenapa Chanyeol tahu rahasiamu..??"
Jimin terkekeh kecil
"Memangnya kenapa jika dia tahu? Aku tidak berniat untuk merahasiakan nya kok hahaha"
Yak manusia macam apa dia?
Jadi dia tidak masalah jika hal itu tersebar luas? Membunuh seorang guru?? Dan bagaimana hati Chanyeol ketika mengetahui bahwa dia membunuh sahabat nya sendiri? Tentu Jimin tidak akan selamat"Tapi----
"Jadi ceritanya kau ini mengkhawatirkan ku hm?"
Bruk!!
Dorong Jimin hingga punggung jisoo menyentuh pintu yang sudah rapat tertutup, jisoo menelan ludah nya ketika namja di hadapan nya ini memamerkan smirk yang menyeramkan, sebelah tanga Jimin terangkat naik untuk mengusap kepala jisoo
"Kau lupa jika ada kita berdua saja disini?" Oh shit dia benar, yak sekarang jantung jisoo jadi berdetak tidak karuan
"..."
Jisoo tidak tahu harus berkata apapun"Kemarin kemarin kau selalu ingin melaporkan ku, tetapi kenapa kau jadi membelaku hahah. Padahal aku ini pembunuh berantai sayang... Kau ingin menjadi penjahat sepertiku hmm?" Bisik Jimin menggoda, telinga gadis itu pun seketika merinding sekaligus mendapatkan sensasi menggelitik. Bibir tebal namja itu mengenainya, jisoo paling tidak tahan jika ada sentuhan di telinganya. Itu membuat jisoo memejamkan matanya karena tidak kuat menahan sensasi geli
"He-hentikan Jim.." jisoo mendorong pelan tubuh Jimin, tetapi Jimin masih belum bergeser sedikit pun dari tempat nya
"...." Jimin tersenyum tipis memperhatikan telinga jisoo yang berubah menjadi merah muda
Astaga lihatlah telinga nya yang memerah, aku jadi ingin menjahilinya lagi kkk
"Kau suka padaku hm? Makannya tidak rela jika aku mendapat masalah? Hahaha" canda Jimin hingga kedua matanya menyipit kemudian perlahan menjauh dari jisoo
Blushh
Dan demi apa, bukan hanya telinga jisoo saja yang memerah. Entah kenapa warna merah muda itu tiba tiba menyebar ke seluruh wajah gadis mungil itu, Jimin terkejut
Ia pikir candaan itu akan membuat jisoo tertawa atau melawan. Tetapi tiba tiba saja menimbulkan reaksi yang berbeda dari jisoo, jisoo menyadari bahwa Jimin terlihat gugup memperhatikan raut wajah nya yang berubah. Ia membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju sisi yang lain
"P-pergilah, aku ingin makan sendirian disini" ucap gadis itu sembari memandang pemandangan yang terlihat dari atas rooftop
Jimin tersenyum kecil "lalu aku makan dengan siapa?"
"E-entahlah, makan sendiri saja" jisoo bisa gila rasanya, aahh kenapa wajah nya berubah menjadi aneh seperti itu sihh? Jimin akan salah paham!
"Jika kau akan makan sendiri juga, mengapa kita tidak makan bersama?" Tawar jimin, walau ia tahu akan sangat gugup jika mereka makan berdua. Tetapi entah kenapa ia merasa gemas melihat wajah jisoo yang sekarang ini
"...." Jisoo tidak menjawab apapun
"Kuanggap itu jawaban iya, tunggulah akan kubelikan roti di kantin oke. Jangan kemana mana" sesudah Jimin berkata itu, hanya terdengar suara pintu yang tertutup. Lutut jisoo lemas seketika, ia terjatuh lalu mengusap wajahnya tidak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]