Jimin terbangun dengan sebuah kompresan di kepalanya, kemudian dirinya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam
Aku pingsan selama itu?
Saat ingin terbangun, dirinya merasa sesuatu yang berat tampak menimpa tubuhnya. Dan ternyata itu adalah tangan seorang gadis yang nampak kelelahan, dia tertidur pulas di lantai dengan bagian atasnya yang bersandar di atas ranjang
Jimin terdiam
Kamu bodoh atau apa jis?
Mengapa kau tidak kabur saja sewaktu aku pingsan tadi? Benar-benar perbuatan yang bodoh. Kau malah diam disini dan merawatku"Eung.. ah Jimin? Kau sudah bangun?" Merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya, jisoo bangun dari mimpi indahnya. Menatap seorang namja yang nampak masih terlihat linglung diatas kasur
"Kau sepertinya pingsan karena kelelahan Jim-"
"Kenapa kau tidak kabur?"
"Apa?"
"Aku tanya, kenapa kau tidak kabur sewaktu aku pingsan tadi?"
Jisoo tersenyum kemudian bangkit dan duduk disamping Jimin "Apa itu perbuatan baik, meninggalkan orang yang sedang membutuhkan bantuan?"
Jimin berdecak kesal "kenapa kau pura-pura baik untuk pembunuh keji seperti ku?"
Mendengar nya, jisoo hanya tertawa kecil "Tapi kau jangan salah paham, aku merawatmu seperti ini karena aku merasa kasihan. Bukan karena aku memaafkan semua kesalahan mu"
Ucapan jisoo tepat menusuk di hati Jimin, Jimin meremas sprai kasur dengan kasar. Benar juga, ucapan jisoo tak ada salahnya. Namun mengapa ia sangat kesal mendengar nya?
"Tapi" potong jisoo lagi
Tangan nya mengambil sebelah tangan Jimin lalu meletakkan nya di pipi mungil gadis itu, jisoo tersenyum "Kau harus tahu, semua perbuatan baik yang kulakukan untukmu tentu ada alasannya. Itu karena aku memberimu kesempatan, kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik"
Jimin tertegun mendengarnya
Berubah?
Haha, mana bisaJimin menarik tangannya dengan kasar dari genggaman jisoo "mudah saja kau berkata seperti itu, tapi bagiku ini adalah sebuah kutukan yang tidak bisa aku Hindari. Sampai akhir pun aku akan berperan sebagai antagonis-"
"Sebenarnya kau kenapa?" Potong jisoo tiba tiba
"Seperti ada yang kau tutup-tutupi dariku. Tentang pingsan tadi-bukankah itu_"
"CUKUP!" Jimin menatap jisoo dengan nanar, kepalanya menjadi berat kembali begitu mengingat ngingat kejadian tentang pingsan tadi
"Jangan menutupi fakta Jim, yang ku tahu kau pingsan karena mendengar eomma dari mulutku. Ada apa dengan-"
"Shit!" Umpatnya begitu tiba tiba merasakan dengungan yang begitu keras di kepalanya. Sekilas memori-memori yang tak pernah ingin Jimin ingat itu muncul kembali
Sebenarnya ada apa dengan diriku?
Jimin sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya sendiri. Ia frustasi, mengapa sejak dulu ia tidak pernah bisa hidup tenang?
Jika kalian menganggap Jimin senang menjadi seorang pembunuh. Tentu kalian salah besar, ia tidak suka sama sekali bahkan benci. Ia merutuki dirinya sendiri begitu habis membunuh seseorang, dosa yang tak pernah berhenti dan teru mengalir seperti darah darah korban yang ia bunuh
Tetapi tiba tiba dengungan itu berhenti ketika dua buah tangan kecil memeluk dirinya dari belakang
"Hey.. ada apa?" Bisik nya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Teen Fiction"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]