"sedang apa?"
Dheg
Sial.. sial.. apa yang harus kulakukan..?
Dan benar saja dugaan jisoo
Entah sejak kapan pria itu sudah tepat berada di belakang nya. Dengan tangan yang berlumuran dengan darah yang merah juga segar.. sebelah tangannya memegang pisau yang masih penuh darah ituSeragam putih yang biasa ia pakai untuk pergi bersekolah kini hampir sebagian nya berwarna merah darah, penuh cipratan dimana mana. Jimin tersenyum kala melihat jisoo yang ketakutan sedang meringkuk di bawahnya
Kini penampilan Jimin begitu menyeramkan di hadapan jisoo, percayalah! Ini lebih menyeramkan dibandingkan tokoh badut yang ada di film IT.
Dimana park Jimin yang biasanya sangat pendiam di sekolah? Seakan akan Jimin yang jisoo kenal pun hilang begitu saja.
Air mata jisoo menetes, ia tidak bisa berkata apa apa lagi. Badannya serasa di timpa sesuatu yang besar hingga tidak bisa bergerak sedikit pun
Bruk!
Ia terjatuh hingga rok Birunya samar samar kotor mengenai tanah kering. Kini ia sudah tidak mementingkan keadaan seragamnya, yang ia khawatir kan adalah nasibnya sendiri
"A..ah.. aku.." bibir mungil jisoo pun akhirnya mengeluarkan beberapa patah kata, ia tidak tahu harus memberi penjelasan apa? Bibirnya terlalu bergetar untuk menjelaskan ini semua
Bisa jisoo lihat dari bawah, ada percikan darah di samping bibir Jimin dan Jimin mengeluarkan lidahnya..
Slurp
Oh.. sial
Mata jisoo menatap kosong ke arah wajah Jimin yang sedari tadi hanya memberikan smirk creepy
Jantungnya masih berdetak kencang kala melihat aksi kecil Jimin yang ia lakukan sebelum nya.. ia takut. Apakah ia akan mati?
Jimin perlahan lahan berjongkok di hadapan jisoo. Kini jisoo pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya, kakinya sudah lemas dan tidak mampu untuk berdiri
Yang ia lakukan sekarang hanyalah berdoa pada Tuhan, dan memberikan keajaiban sekarang juga
"Kenapa? Kau takut?" Tanya Jimin dengan ramah, ia tersenyum manis layaknya malaikat. Tidak cocok dengan keadaan nya sekarang yang seperti pembunuh! Oh, dia kan memang pembunuh. Persetan dengan senyuman nya
Jisoo perlahan lahan mundur tidak menjawab perkataan Jimin, apa Jimin bodoh? Tentu jisoo takut! Manusia macam apa yang tidak akan takut?
"Kau mau mundur? Percuma saja, hanya ada tembok di belakangmu"
Duk!
Dan benar saja, jisoo pas mengenai batas. Kini, ia tak tahu harus melakukan apa lagi
Jimin terkekeh ketika melihat ekspresi jisoo yang terkejut ketika merasakan sudah mencapai tembok. Dia pun memajukan tubuhnya hingga.. dekat sekali dengan jisoo
"Kim jisoo. Benar kan itu namamu? Hahaha kau yang tadi siang menguntitku di taman belakang. Sudah kuduga kau akan mengikuti sampai kesini" tangan Jimin bergerak ingin meraih rambut halus jisoo dan hendak ingin mengusap nya
Namun, dengan cepat jisoo langsung menyingkirkan kepalanya
Jimin terdiam dengan raut wajah yang datar
"J-jangan sentuh! Tanganmu-
"Darah? Tanganku penuh darah?" Ucapan jisoo terpotong oleh Jimin. Dan dengan polosnya jisoo cuma mengangguk sambil menahan isakannya
Jimin tersenyum
Kemudian dia menarik kembali tangannya dan mendekatkan nya pada bibir.. jangan bilang, lagi?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Namja | KJS
Novela Juvenil"Jangan terbuai oleh tampang malaikat nya. Dibalik senyum manis itu, Terdapat niat tersembunyi didalamnya" mempunyai teman seorang psikopat? oh ralat, pembunuh. lebih tepatnya pembunuh handal, apakah akan mudah? © skiesweety , 2019 [END]