Kalau Cinta Bilang, Dong! (Selesai)

Sembilan Belas

Adit berangkat Senin pagi ke Lombok. Setelah meninjau daerah yang akan dijadikan lokasi project site di Lombok dia baru akan melanjutkan perjalanan ke Flores. Jika sinyal seluler di tempatnya cukup baik, Adit kadang mengirmkanku pesan atau meneleponku. Adit juga mengirimiku beberapa foto keindahan pantai-pantai di Lombok. Meskipun aku lebih suka gunung daripada pantai tapi aku akui pantai di Lombok cantik sekali sehingga sangat mudah untuk dikagumi.

Kalau ditanya apakah aku mengabulkan permintaannya untuk memanggilnya Mas Adit, jawabannya tidak. Aku gak mau. Malu. Tapi beberapa kali saat menelepon dia terus menggodaku untuk memanggilnya dengan panggilan itu.

Hubungan kami makin dekat meskipun tanpa label apapun. Tapi di balik itu aku harus tetap sadar diri kalau apa yang kami lakukan ini masih sebatas teman. Supaya aku tidak jatuh terlalu dalam dan kecewa ketika hubungan ini tidak berlanjut.

Aku kembali masuk kerja mulai tiga hari setelah keluar dari rumah sakit dan langsung membuat laporan pertanggungjawaban untuk acara baksos kemarin. Aku mengerjakannya berdua dengan dokter Vania untuk bagian kami setelah itu baru akan diserahkan kepada dokter Farah. Karena minggu depan kami akan membacakan laporan pertanggunjawaban sekaligus pembubaran panitia HUT Rumah Sakit Permata Medika sekaligus mengadakan acara buka puasa bersama.

Akhir pekan ini Undangan Tika sudah jadi. Aku dan Vidi yang akan mengambil ke percetakan lalu mengantarkan ke rumah Adit dan selanjutnya WO yang akan mengurus pengantaran undangan. Suvenir juga nanti yang akan mengambil pihak WO. Pihak WO sudah berhubungan langsung dengan vendor suvenirnya. Urusanku sudah beres.

**

Hari ini rapat terkait Laporan Pertanggungjawaban HUT RS Permata Medika akan diselengarakan. Acara akan dimulai pukul jam empat sore dan dilanjutkan buka puasa yang akan dimulai pukul lima.

Kami mengadakan acara di ruang meeting untuk pembacaan LPJ karena pesertanya hanya panitia dan Top Manajemen rumah sakit saja. Sedangkan acara buka puasa nanti akan dilaksankan di Aula yang terletak tepat di depan lobi kantor lantai lima. Karena nanti karyawan dari berbagai bagian akan ikut serta.

Segera setelah salat ashar para peserta rapat sudah mulai memenuhi ruang meeting. Selain mengadakan baksos kami juga mengadakan acara donor darah dan sunatan massal dalam rangkaian HUT RS Permata Medika. Meskipun ada beberapa acara tapi susunan panitia tidak banyak berubah. Meskipun begitu aku hanya ikut di acara Baksos saja. Nanti laporan pertanggungjawabannya akan dibacakan oleh dokter Ilyas, Wadir Medis RS Pemata Medika, yang kali ini menjabat sebagai Ketua Panitia HUT.

Tidak butuh waktu lama para peserta rapat berkumpul di ruang meeting. Acara dibuka terlebih dahulu oleh dokter Farah yang menjadi pembawa acara. Acara berjalan baik berikut dengan laporan yang dibacakan oleh dokter Ilyas. Akan tetapi suasana acara berubah ketika kami sampai pada sesi pertanyaan.

Suasana acara berubah menjadi negatif bermula karena laporan Bu Linda kepada dokter Farah selaku Ketua Panitia Baksos mengenai kegiatan baksos.

"Dokter Farah, saya mendapat laporan kurang menyenangkan terkait masalah baksos. Ada panitia baksos yang bekerja tidak baik," ucap Bu Linda.

Dokter Farah mengerutkan alisnya karena ucapan Bu Linda. "Saya rasa enggak ya, Bu. Bu Linda dapat informasi dari mana?" jawab dokter Farah.

"Tidak penting saya dapat info ini dari mana. Ada yang memberitahu saya kalau salah satu panitia baksos menjalin affair dengan pihak Global Goals. Dokter Farah tidak tahu ada hal seperti itu terjadi?"

"Maksud Bu Linda apa ya? Affair seperti apa yang mungkin terjadi? Kalau masalah keuangan saya rasa tidak ada, ya," ucap dokter Farah masih bingung dengan maksud dari Bu Linda.