Reality

10.5K 67 8
                                    

Terbangun dalam pelukan diana yang telah memberikannya kepuasan, adrian segera membersihkan diri. Ia meninggalkan kertas berisi cek uang sebagai tip atas service yang diana berikan padanya, adrian keluar dari kamar yang disewanya untuk bersenang-senang.

Begitu sesampainya di mobil, adrian mengaktifkan handphone yang sengaja ia nonaktifkan semalam, tak lama notifikasi pesan, chat dan beberapa kali panggilan tak terjawab memenuhi handphonenya.

Adrian mengernyitkan alis tebalnya, tumben sekali dihari libur seperti ini ia mendapatkan banyak pemberitahuan.

Jantung adrian serasa terhenti saat ia membaca pesan teks dari kedua orangtuanya bahwa claudy dan rey kecelakaan tadi malam.

Rey adalah anak kandungnya. Bagaimanapun claudy adalah wanita yang sangat dicintai adrian, cinta pertamanya. Perasaan cintanya mungkin tidak sebesar dulu, tetapi bukan berarti adrian sudah tidak mencintainya.

Jika kadarnya seratus persen, saat ini jessie menempati 50%, claudy 35%, dan 15% lagi adalah wanita-wanita satu malam yang singgah di hidupnya meski hanya untuk berbagi kenikmatan semata.

***

Adrian berlari menelusuri lorong rumah sakit, saat ini perasaan takut memenuhi benak adrian. Ia takut terjadi apa-apa pada rey dan calon mantan istrinya itu.

Setelah sampai diruangan VVIP, bergegas adrian membuka pintu. Pemandangan yang pertama adrian temui rey yang terbaring lemah penuh luka masih belum sadarkan diri sedangkan claudy tak adrian temukan disana.

"Darimana saja kamu adrian ???" Itulah kata pertama yang keluar dari mulut anton ayah adrian, memandangnya penuh amarah.

Anton begitu kecewa dan marah pada anaknya, bisa-bisanya saat anak istrinya hampir meregang nyawa, Adrian tidak bisa dihubungi sama sekali dan tidak tahu dimana keberadaannya.

Untung saja keadaan cucu dan menantunya bisa teratasi dengan baik, jika terjadi sesuatu yang fatal. Anton akan bikin perhitungan pada adrian karena menjadi suami yang lalai dan kurang bertanggung jawab.

"Adrian tidur dikantor ayah"
Jawab adrian gugup penuh dusta.

Dia tidak mungkin jujur dengan mengatakan abis melepaskan hasrat bersenang-senang dengan wanita seksi dan menggairahkan.

"Yaa tuhan.."
Ucap ibu adrian frustasi.

"Ibu tahu nak, kamu begitu pekerja keras hingga bisa sukses seperti sekarang dengan bisnismu. Tetapi keluarga adalah prioritas karena tanpa adanya mereka, sebanyak apapun hartamu tidak akan bisa menyempurnakan hidupmu, semua harus seimbang" Pesan ibu adrian penuh kelembutan.

Sementara orangtua claudy menatap adrian dengan bengis menyalahkan atas apa yang terjadi kepada anak tunggalnya, namun mereka tidak memiliki keberanian menjudge apalagi memarahi adrian di depan kedua orangtuanya. Jadi yang bisa mereka lakukan hanya diam dan berdo'a demi kesembuhan anak dan cucunya.

"Dimana claudy dan supirnya ?!" Adrian menatap kedua orangtua dan mertuanya penuh tanda tanya.

Anton menarik nafas lelah, sedari pukul 1 malam ia sudah disini saat mendapatkan telpon dari pihak rumah sakit. Ayah adrian yang usianya sudah tak muda lagi itu pun juga tak habis pikir kenapa menantunya menyetir sendiri kendaraannya di waktu yg menunjukkan hampir dini hari, padahal ia memiliki supir pribadi yang teruji sangat berkompeten dalam berkemudi.

"Claudy tidak menggunakan supir, saat ini ia sedang koma diruangan ICU pasca operasi besar akibat benturan hebat dikepalanya," Jawab ayah adrian lelah.

"Sedangkan rey ia baru dipindahkan keruang rawat inap ini setelah melewati masa kritisnya." Sambung anton lagi.

FAITHLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang