Fact

11K 83 7
                                    

Mengamuk membantingi semua apapun yang ada di sekitarnya itulah yang dilakukan adrian saat ini, ia terluka sekaligus terhina akan fakta bahwa rey bukan anak kandungnya.

Anak yang sedari kandungan ia sayangi dan kasihi sepenuh hati ternyata tidak hasil dari benih milik adrian!

Lelaki berstatus suami mana yang tak kecewa serta merasa sakit hati mengetahui bukti kebenaran menyakitkan ini.

Wanita yang dulu sangat dicintainya sepenuh jiwa, di jaga kehormatannya, dinikahi dengan resepsi yang mewah dan megah sebagai ratu dalam hidupnya serta diperlakukan dengan sangat baik disisinya justru mengkhianati begitu dalamnya.

Rasa sesak membuat adrian meraung sembari memukuli dadanya yang terasa sakit bak di tikam belati, bagaikan video yang terus berputar dikepalanya adrian mengingat semua perjalanan awal mulanya bertemu, menjalin hubungan dengan claudy lalu menikahinya dan terikat hingga detik ini.

Adrian tulus, cintanya suci tapi ia malah diperlakukan sesuka hati dan lebih parahnya lagi dicurangi oleh orang yang sangat ia percayai.

Seluruh isi kamar dilantai dua mansionnya sudah laksana kapal pecah, semua barang berantakan tak tentu arah, serpihan kaca yang berserakan dilantai seakan-akan menggambarkan keadaan hati adrian yang porak poranda dihantam pahitnya kisah rumah tangganya.

Terduduk diam dengan pandangan kosong, pikiran adrian kembali pada kejadian beberapa jam yang terlewati dirumah sakit.

•••

Flashback On ;

Setelah melewati lebih dari 24 jam menemani rey sementara claudy masih belum sadarkan diri. Adrian baru saja membersihkan diri sekaligus mengganti pakaiannya yg dibawakan oleh arumi untuk adrian pakai dirumah sakit.

Kini sudah berkumpul anton, arumi, adrian serta kedua orang tua claudy diruangan VVIP dimana rey di rawat, keadaan rey sudah jauh lebih baik tinggal pemulihan dan mengeringkan luka-luka di sekujur tubuhnya.

Tak lama datang seorang suster memberitahu adrian untuk menemui dokter di dalam ruangan prakteknya, adrian mengajak rudi sebagai papa claudy untuk bersama-sama menuju kesana.

Sesampainya disana adrian dan rudi duduk di hadapan sang dokter untuk bertanya perihal apa ia dipanggil kesini, adrian sama sekali tidak menyangka bahwa ini menyangkut tentang test DNA yang kemarin ia lakukan.

"Apa maksudnya ini adrian ?!" Tanya rudi menatap adrian bingung.

"Nanti adrian jelaskan pa" Sahut adrian dengan perasaan tak tentu arah.

Ia sama sekali tak tahu kalau hasil test DNA itu akan keluar secepat ini.

Dokter menyerahkan sebuah amplop putih yang masih tertutup rapat diatas meja.

"Silahkan pak adrian, ini baru saya ambil dari lab." Seru dokter itu tenang.

Dengan tangan yang bergemetar, adrian menyobek ujung amplop terlihat isinya selembar kertas yang terlipat rapi.

Seusai amplop terbuka adrian segera mengambil surat yang ada di dalamnya.

Begitu adrian membaca satu persatu kata demi kata yang tertulis diatas surat hasil lab tersebut, tubuhnya bergetar, mata adrian dipenuhi air yang menutupi netra tajamnya.

Adrian bukan tipikal pria yang mudah mengeluarkan air mata namun keterangan itu merupakan bukti yang meruntuhkan dunianya.

Sang dokter menunduk ia mengerti bahwa hasilnya pasti melukai perasaan pasien dihadapannya ini, sedangkan papa claudy semakin kebingungan melihat adrian yang menangis tersedu-sedu sambil menatap pilu kertas yang adrian genggam tepat berada disampingnya.

FAITHLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang