CEMBURU

40 27 124
                                    

"TERIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!!"
Suara teriakan Audrin menggema ke seluruh rumah.

Dihari libur pagi yang harusnya menyenangkan dan menenangkan bagi Audrin yang sedang maskeran,minipedi,dan mempercantikan rambutnya,malah sekarang penampilan gadis itu jadi kacau balau berkat ulahnya Putri Calista.

"Keknya lo lupa ya, rin,pertandingan kita?"
Ucap Putri sambil tersenyum miring didepan Audrin.

Kejailan cewek itu kali ini terhadap asisten rumah tangga tengilnya itu adalah, menaruhkan sebuah ember yang berisi campuran air,tepung,dan telur diatas pintu kamarnya Audrin.

Dan dalam perhitungan detik, badan Audrin yang tadinya udah bersih,segar,wangi,ditambah wajah cantiknya yang tadinya udah putih,bening,glowing,dan rambutnya yang juga udah wangi,tebal,hitam mengkilat,berkat kejailan Putri Calista itu, semuanya hancur seketika.

Semua kerja keras Audrin untuk membuat dirinya terlihat lebih cantik lagi, hancur sudah. Dan itu semua berkat campuran tepung,air,dan telur yang menempel dibadannya. Dengan wajah yang garang, Audrin menatap Putri tajam dengan pundak yang naik-turun menanggung semua amarah.

"Skincare-nya luntur ya,rin? Mandi lagi gih. Bau!!"
Ejek Putri sambil menutup hidungnya.

"Gua baru maskeran teri!!!!! Rambut gua nih!! Baru gua pakein hair mask!!! Wajah gua nih!!! Baru gua pakein serum,masker,segala macem!!!! Dan kuku gua nih!!!!"

"Baru diminipediin?"
Kekesalan Audrin langsung dilanjut oleh Putri.

"Lo punya dendam apa sih sama gua???!!!!!"
Emosi Audrin.

"Lah, yang ada elu kali yang punya dendam ama Abah gua!!! Ngapain nih, uang lima ratus juta dikamar lo??!!!!"
Bales Putri sambil mengangkat beberapa lembar uang merah ditangan nya.

"Itu gaji gue goblok!!"

"Ooohhhh gaji elu ya? Gaji elu seratus juta kan? Yang diamplop ini?"
Lanjut Putri sambil mengangkat amplop coklat ditangannya satu lagi.

Melihat amplop coklat itu, membuat Audrin mati kata seketika. Sejak kapan Putri megang amplop itu? Bukannya kamar nya selalu dikunci? Terus? Gimana caranya Putri dapat amplop coklat itu?

"Iya gak? Gaji lu seratus juta kan? Terus? Ini apa dong?! Lima ratus juta dikamar lo?"
Tanya Putri pura-pura tidak mengerti.

"Sejak kapan lo dapet amplop itu??!!!"
Tanya Audrin langsung menetralkan ekspresi mukanya.

"Alah!! Gak usah kepo deh lo!! Bukan urusan lo gua dapet ini darimana!! Sekarang yang gua nanyain, lo dapet lima ratus juta ini darimana??!!"
Pojok Putri.

"Yaaa mana lagi kalo bukan hasil curi dari bokap lo?"
Jelas Audrin terang-terangan.

"Cewek gila ya, lo emang!!"
Hardik Putri tak abis pikir dengan Audrin ini.

"Dah lahir dari keluarga yang kaya, masih aja mau nyuri. Apa maksud itu?
Udah ya? Ini buat gue semua aja"
Ucap Putri sambil memasukan uang Abahnya dan amplop coklat itu ke saku celananya.

"Heh!!! Apaan lo??!!! Gaji gue itu!!"
Protes Audrin.

"Kalo kerja lo kali ini gak dapet gaji gimana? Bagus kan?"

"Bagus apaan lo??!!! Jangan ngadi-ngadi lo!!"
Protes Audrin lagi.

"Mending gaji lo buat gue aja deh, gimana?"
Ucap Putri sambil memeluk amplop coklat itu.

"Enak aja!!! Kembaliin sini!!!"

"Gue jarang lho rin, dapet uang dari Abah gue. Lu dah lahir dari keluarga serba ada,digaji sebanyak ini lagi. Gak kasian lo sama gue yang misquen?"
Ujar Putri dengan mata memelasnya.

PUTRA & PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang