PERASAAN YANG BERKECAMUK

11 5 0
                                    

Dimalam yang sunyi, dimana rumah sederhana yang selalu terdengar ribut tiap pagi, siang, sore, tapi pada akhirnya terdengar sunyi dan sangat damai tiap malam. Ya...setidaknya saat waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB ke atas. Walaupun sebenarnya dipukul itu terkadang masih terdengar perdebatan, pertengkaran, dan teriakan maut yang saling bersahut-sahutan, tapi setidaknya dipukul itu adalah dimana rumah sederhana itu menunjukan hawa kerharmonisannya.

Walaupun sepertinya bagi para penghuni rumah itu disaat pukul segitu, disitulah rumah sederhana mereka menunjukan hawa kesepian mereka. Atau bisa dibilang itu bukan rumah mereka yang mereka kenal. Karena rumah yang mereka kenal itu rumah yang pasti dan selalu akan terjadi keributan dirumah itu tiap hari.

Pagi, siang, dan sore, tiada henti. Bagaikan energi para penghuni rumah tersebut selalu terjaga dan full tiap saat. Entah itu perdebatan dan pertengkaran antara anak dan Ayahnya, atau majikan dengan asisten rumah tangganya yang abal-abal, dan bisa jadi keributan kebahagiaan yang diciptakan oleh sang anak, bersama teman-temannya yang berkunjung.

Jadi disaat waktu sudah menunjukan pukul 23.00 ke atas, dimana rumah sederhana itu terlihat sangat sunyi dan damai, semua itu wajar bagi orang-orang. Laeena mereka semua pikir para penghuni rumah tersebut sudah terleleap dalam tidur mereka masing-masing. Tapi bagi para penghuni rumah itu sendiri tidak wajar. Karena sebenarnya ada hal yang tersembunyi dibalik waktu yang menunjukan pukul 23.00 ke atas dirumah sederhana itu.

Karena diwaktu menunjukan pukul 23.00, disitulah waktunya para penghuni rumah tersebut bergelut pada permasalahan mereka masing-masing, tanpa sepengetahuan orang lain. Bahkan orang lain yang ada dirumah sederhana itu pun juga mungkin saja tidak tau.

Entah itu salah satu asisten rumah tangga yang sibuk bergelut dengan ponselnya, bertengkar dengan seseorang dibalik benda pipihnya itu, atau salah satu asisten rumah tangganya yang sedang menguping sang pujaan hatinya dirumah sederhana itu, atau bahkan majikan yang mendadak bertengkar lagi dengan asisten rumah tangganya yang tengil itu.

Jadi tanpa orang-orang tau, bahkan orang-orang yang ada dirumah sederhana itu, diwaktu yang mereka pikir rumah sederhana itu terlihat bukan seperti rumah itu sendiri, sebagaimana biasanya, sebenarnya diwaktu itulah para penghuni rumah bergelut dan memusingkan semua masalah mereka sendiri masing-masing. Walaupun terkadang pada ujungnya, ada dibeberapa momen diwaktu itu, akhirnya para penghuni rumah itu bergelut lagi satu sama lain seperti biasa.

Seperti disaat Putri dan Audrin akhirnya bermain kejar-kejaran ditengah malam hari. Pagi, siang, sore, adalah waktu dimana para penghuni rumah bergelut dengan satu sama lain. Tapi diwaktu malam hari, dimana jam sudah menunjukan pukul 23.00 ke atas, disanalah waktunya para penghuni rumah sederhana itu, bergelut dengan masalah mereka masing-masing dengan diri mereka sendiri. Tanpa ada satu pun orang yang membantu dan tau akan masalah mereka masing-masing.

Tapi walaupun diwaktu itu adalah waktu para penghuni rumah sederhana itu bergelut dengan masalah mereka sendiri, bukan berarti tidak ada kehebohan atau pertunjukan drama yang tercipta disela-sela pertengkaran mereka dengan masalah mereka sendiri itu. Seperti yang tadi dibilang, terkadang, ujung-ujungnya ada dibeberapa momen diwaktu itu, para penghuni rumah sederhana itu akhirnya bergelut dengan satu sama lain lagi seperti biasa.

Dan itulah yang dilakukan oleh Putri Calista dimalam yang sunyi ini. Jam sudah menunjukan pukul 23.10 malam, dan cewek cantik itu belum juga memejamkan kedua matanya. Saat ini cewek dengan rambut yang sedikit berelombang dengan panjang sebahu itu masih sibuk bergelut dengan ponselnya, berdebat dengan seseorang disebrang benda pipihnya itu. Bisa tebak siapa seseorang itu? Orang yang tengah bergelut dengan cewek itu tak beda jauh tingkahnya seperti dirinya sendiri.

Yaitu Audrin Arini. Asisten rumah tangga tengilnya sendiri. Dua gadis ini tak henti-hentinya berdebat dan bertengkar seperti baisanya sejak beberapa jam yang lalu. Entah sudah berapa kuota yang telah dihabiskan oleh mereka berdua. Tapi intinya sampai sekarang, saat ini, belum ada tanda-tanda mereka berdua menemukan ujung dari perdebatan mereka ini. Setelah berdiskusi dengan semua anggota organisasinya tadi sore, Putri langsung pulang ke rumah dan melakukan kegiatan rutinitasnya seperti biasa.

PUTRA & PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang