HARI YANG ANEH

1 1 0
                                    

Kriiiiiiiiiiinnnnnnnnnnngggggggggg!!!!!!

Bel pulang sudah berbunyi, tandanya waktu sekolah telah usai. Terjadi beberapa peristiwa yang aneh dihari ini. Pertama, seorang Putri Calista girang saat melihat seorang Putra Gunawan akan menjemputnya dengan delman, tapi ternyata cewek itu hanya ingin meminta izin meminjam kudannya. Kedua, seorang Putri Calista mau menerima ajakan seorang Putra Gunawan berangkat sekolah bersama, menggunakan satu kuda saja.

Dan biasanya, cewek itu harus dipaksa dulu sebelum menyetujui ajakan Putra untuk berangkat ke sekolah bersama. Dan yang ketiga, secarik kertas yang ada dimotor Putri, dan kertas yang cewek itu temukan saat ia sampai disekolah. Kertas yang bertuliskan hal yang sama, yaitu, 'saya ancam kamu'. Dan yang terakhir, peristiwa aneh yang terjadi dihari ini ialah, untuk pertama kalinya seorang Putri Calista bersemangat untuk pulang bersama 'pangerannya'.

Putra Gunawan. Tak biasanya Putri sangat girang menunggu kedatangan Putra dengan kendaraan uniknya itu. Terakhir kali mereka berangkat sekolah bersama, Putri sangat sewot dengan lawan debatnya yang satu itu. Cewek itu lebih memilih menunggu transportasi umum, dan yang muncul melainkan kendaraan yang sangat unik yang dikendalikan oleh orang yang sangat gila bagi Putri saat itu.

Tapi kali ini beda. Kali ini cewek itu sangat antusias menunggu kedatangan 'pangerannya' dengan kudanya yang sangat menakjubkan. Beberapa menit kemudian, setelah cewek itu menunggu sang pangeran dihalte bus, akhirnya cowok yang ia tunggu datang juga. Tentunya bersama kendaraan uniknya itu. Melihat sang pangeran sudah hadir, Putri langsung berdiri dan girang kembali.

"Ayo! Pulang!"
Ucap Putri girang sambil beranjak dari duduknya.

"Sabar dong, buru-buru amet lu. Kek mau kemana aja"
Jawab Putra sambil terkekeh. Akhirnya cowok itu turun dari kuda coklatnya.

"Lu luang kan, hari ini?"
Tanya Putra pada Putri setelah turun dari kuda.

"Luang. Emang napa?"
Jawab Putri masih dengan nada girangnya.

"Si urin ngajak kita kudaan"
Ucap Putra sambil memperlihatkan ruang obrolnya bersama Audrin sebelumnya.

"Kuda- ppfftt, maksudnya apa kudaan GEMBEL?! Kuda-kudaan?!"
Balas Putri sambil terkekeh membuat Putra juga ikut terkekeh.

"Eh, gua lagi mager ngomong princes, lo jangan ketawa deh!"
Jawab Putra masih terkekeh sambil memasukan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

"Udah, ayo. Kita ke-

"Lo mager ngomong napa sih?"
Potong Putri seketika.

"Lo padahal tinggal ngomong, si urin ngajak kita naik kuda, udah! Apa susahnya?"
Ucap Putri melanjutkan topik pembicaraan awal mereka.

"Eh, itu tuh, bagaikan si urin ngajak lo ke Gancit misalnya! Nih, misalnya, si urin ngajak lo ke Gancit, lo mending ngomong, si urin ngajak kita ke Gancit, apa lo lebih milih ngomong, si urin ngajak kita jalan?"
Balas tantang Putra.

"Gua lebih milih ngomong si urin ngajak kita main"
Jawab Putri bernada songong juga. Sedangkan Putra hanya bisa menatap ke bawah dan menghela napas pelan.

"Gak salah sih. Yaudah, ayo, mau gak lu? Kuda-kudaan?"

"Kuda-
Ucapan Putri terpotong lagi karena ketawanya sendiri.

"Lu tinggal ngomong naik kuda, apa susahnya sih?! GEMBEL?!"

"Gua males ngomong naiknya doang princes. Bisa gak sih, orang kalo mau naik kuda, tinggal ngomong aja, mau ngapain? Kuda! Gitu?"

"Itu namanya lo mau binatangnya! Bukan naiknya!"

"Yaudah, bodo amet, ayo, cepetan! Ini lo mau apa nggak jadinya? Kalo nggak mau, gua berduaan aja ama si urin berarti, gua tinggalin lo disini"

PUTRA & PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang