SIAPA?

8 1 0
                                    

"Ayo teriiiii!!! Aaayo! Aaayo! Aaayo! Ayo teriii lo pasti bisa!! Tinggal naik doang itu teri!! Ayooo! Pasti bisaaa! Gue selalu dukung lo teri!! Sampai kapanpun ini mah! Tulus gue nyemangatin lo! Aayo! Aaayo! Aaayo!"

"Lo bisa diem gak?! Anjir! Dividioin lagi ama dia! Pantes gue gak bisa-bisa daritadi!"

"HAHAHAHAHAHA!!!!!"

Setelah diajak berkuda sebentar, berkeliling sekitar halaman depan peternakan ini, akhirnya Putra mulai mengajari Putri cara menaiki punggung kuda dengan sendirinya. Pertama memasukan satu kaki ke pelana kuda, dan kedua, tinggal menginjak pelana itu, sambil menaikan badan ke atas punggung kuda. Kedengarannya gampang, tapi tak segampang itu bagi Putri.

Jujur saja, saat Putri melihat bagaimana cara Putra menaiki punggung Piggy dengan sendirinya, Putri melihat itu adalah suatu hal yang mudah. Tapi saat Putri mencoba sendiri, ternyata, tak semudah itu. Yang Putri tidak bisa lakukan dalam pembelajaran ini adalah, cewek itu tidak bisa menaiki badannya ke atas punggung kudanya yang sangat tinggi. Oke, mungkin memang kuda yang akan ditunggangi oleh Putri sedikit terlalu tinggi, tapi Putra berkata bahwa Putri masih bisa menunggangi kuda itu.

Bagitu juga dengan Audrin. Gadis kuliah itu juga berkata hal yang sama. Putri memang hanya butuh berlatih cara mengangkat badannya saja. Dan sebenarnya Putri awalnya sedikit tidak percaya dengan perkataan kedua asisten rumah tangganya itu. Apa benar, Brownies yang sangat tinggi bagi dirinya ini, bisa ia tunggangi dengan sendirian? Tanpa pijakan?

Tapi karena Putri sendiri juga ingin menaiki Brownies yang sangat menkajubkan ini, bagi dirinya, akhirnya Putri hanya bisa terus mencoba, walaupun sampai detik ini pun ia masih belum bisa menaiki kuda coklat tinggi itu tanpa pijakan apapun. Dan momen ini, pastinya diabadikan oleh asisten rumah tangga tengilnya itu. Putri yang sedaritadi belum bisa mengangkat badannya, Audrin malah mulai merekam, dan menyemanagtinya.

Tapi bagi Putri, semua kata-kata dukungan dari Audrin itu, semua hanyalah ejekan. Putri yang sudah ditunjukan cara menaiki ke atas punggung kuda, beberapa kali oleh Putra, dan sampai sekarang cewek itu belum bisa, dan terus mendengar kata-kata 'dukungan' dari Audrin, akhirnya cewek itu muak dan membalikan badannya dan mensumpah serapahi gadis kuliah itu.

Dan menambah sial saja, saat Putri membalikan badan, ternyata gadis kuliah itu tengah merekamnya entah sejak kapan. Dan semua umpatan yang Putri lontarkan pada Audrin, itu bukannya membuat Audrin naik pitam, melainkan membuat gadis kuliah itu malah tertawa. Begitu juga dengan Putra yang sebenarnya sudah capek mencontohkan cewek itu cara menaiki punggung kuda sedaritadi.

"Eh, princes! Ayo ah, cepetan! Durasi, durasi!"
Ucap Putra sambil menunjukan jam tangannya.

"Ya, gimana GEMBEL? Gak bisa guee. Caranya gimana cobaaa"
Rengek Putri sambil kembali membalikan badannya.

"Lu yang gak bisa, lu yang manggil gue GEMBEL! Ngacaaa!"
Balas Putra membuat Putri terkekeh kecil dan kembali mencoba menaiki Brownies lagi. Tapi cewek itu masih saja tidak bisa.

"Gimana sih caranyaaa, kok lu beruda pada bisa sih, naikin badan gitu aja?"

"Ya, emang konsepnya gitu daritadi! Lu tinggal ngangkat badan doang princes! Dibilang!"
Ucap Putra lagi.

"Kek lu naik motor aja princes. Lu naik motor, terus dibonceng ama orang. Gimana tuh?"
Lanjut Audrin yang masih merekam.

"Heh, motor gue ama brownies, tinggian mana gue tanya?!"

PUTRA & PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang